32 C
Sidoarjo
Saturday, February 22, 2025
spot_img

Kolaborasi Sampoerna Academy dan BRIN Dorong Inovasi Teknologi Hijau di STEAM Expo 2025


Surabaya, Bhirawa
Sampoerna Academy berkolabrorasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar STEAM Expo 2025 berfokus pada green technology and sustainability di Sampoerna Academy Grand Pakuwon, Surabaya.

Kegiatan yang di selengarakan setiap tahun bertujuan untuk mengajak para inovator muda agar dapat menunjukkan hasil pembelajaran STEAM yang telah didapatkannya di sekolah, serta sebagai wadah untuk siswa menampilkan karya inovatif khususnya dalam bidang teknologi hijau dan berkelanjutan. Jumat (21/2)

Principal Sampoerna Academy Surabaya Grand Pakuwon Campus, Anushia Senthevadivel mengatakan, siswa Sampoerna Academy baik individu maupun kelompok ditantang untuk berinovasi sambil menunjukkan hasil dari pembelajaran STEAM, selanjutnya proyek mereka akan dikurasi oleh para juri dan dipamerkan secara publik kepada orang tua juga seluruh siswa selama STEAM Expo yang diselenggarakan secara serentak di seluruh kampus Sampoerna Academy.

“Tema tahun ini ‘Rethink, Recycle, Innovate’, Dimana siswa Sampoerna Academy menujukan hasil pembelajaran STEAM melalui karya inovatif” jelasnya.

Sementara itu STEAM Coordinator Sampoerna Academy, Matshidiso Makena, menyampaikan focus mengangkat teknologi hijau dan keberlanjutan agar generasi muda siap mengahadapi tantangan global, mendorong inovasi ramah lingkungan, dan membangkitkan kesadaran dalam menjaga kelestarian bumi demi masa depan yang lebih baik.

“Pada tahun ini kita berkerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperdalam mengenail teknologi keberlanjutan” tutur Matshidiso Makena.

Berita Terkait :  Pj Bupati Pamekasan Lepas KKN Internasional Mahasiswa IAIN ke Malaysia

Junior Researcher of Hydrodynamic Technology Research Centre BRIN Surabaya, Fariz Maulana Noor, mengatakan bahwa mendukung pembangunan berkelanjutan, BRIN terus berinovasi melalui riset energi terbarukan dan teknologi pengelolaan sumber daya alam.

“Kolaborasi bersifat solidaritas antara peneliti dan industri adalah kunci mengembangkan solusi teknologi hijau, serta berkomitmen untuk terus memfasilitasi inovasi ini guna mendukung masa depan yang cemerlang di Indonesia.” Pungkasnya.

Lanjut Fariz berharap acara seperti ini terus diadakan, kami sangat mengapresiasi dengan bisa menyiapkan tenaga-tenaga untuk membantu coaching clinic.

“BRIN juga berharap bisa mengahirakan siswa-siswa, terutama dunia riset karena sangat menyenangkan bukan suwatu menyeramkan,” kata Fariz.

Seperti salah satu karya inovasi Zero Hunger: Frankenstein dibuat oleh Darryl Marshall, I Gede Arjuna, dan Jennifer Natalie dari Grade 8B, menciptakan teknologi hijau berupa orang-orangan sawah elektronik sebagai solusi ramah lingkungan mengusir hama burung di sawah.

Siswa pembuat inovasi Zero Hunger: Frankenstein Jennifer Natalie, mengukapkan alat buatanya aktif saat mendekteksi suara burung dari hama di sawah dengan memanfaatkan suber daya matahari dan ramah lingkungan dibandingakan mengunakan pektisida.

“Riset dan membuat ide karya inovasi kami selama satu bulan, alat ini aktif mendeteksi suara burung yang menjadi hama di sawah, dengan memanfaatkan sumber daya matahari tenaga surya dirancang agar mudah digunakan petani” tuturnya. [ren]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru