Kota Probolinggo, Bhirawa
Ketua Ansor yang baru wilayah Kota Probolinggo telah resmi berganti. Acara yang berlangsung di ruang pertemuan Kantor Dinas Ketenagakerjaan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Probolinggo ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk AKBP Oki Ahadian dan perwakilan Dandim 0820, serta sekitar 100 anggota Banser.
Dalam momentum tersebut, Ketua Ansor yang baru dilantik, Salamul Huda menegaskan komitmennya terhadap disiplin organisasi.
“Saya akan memberikan sanksi tegas kepada siapapun yang merupakan anggota Ansor, secara terang-terangan mengawal, atau memakai atribut kampanye ataupun menjadi salah satu tim Paslon di pilkada ini,” ujarnya.
Ia menegaskan, sanksi bagi anggota yang melanggar ketentuan ini yaitu penarikan atribut lembaga Ansor dan pengeluaran dari organisasi.
Arbai Hasan, Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kota Probolinggo, juga memberikan penjelasan mengenai penerapan dan larangan bagi Ketua Ansor sesuai wilayahnya.
“Prosedur ini sudah ditetapkan oleh pusat dan memang bervariasi di setiap wilayah. Untuk wilayah tertentu, sanksinya mungkin lebih ringan, namun bagi Jawa Timur, termasuk Probolinggo, masuk dalam kategori sanksi yang tergolong berat,” tuturnya.
Ia menambahkan, pentingnya laporan tahunan terkait kepemudaan Banser, kegiatan kerajinan, dan program lainnya yang wajib diikuti oleh setiap wilayah.
“Kami harus menjalankan tugas dan tanggung jawab ini dengan serius, sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Pelantikan ini dianggap sebagai langkah strategis dalam memperkuat organisasi Ansor di Kota Probolinggo, yang diharapkan dapat berfungsi sebagai wadah yang kuat untuk melatih kepemimpinan dan tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda. [fir.dre]
