dr. Relly Yanuari Primariawan, Sp.OG-KFER didampingi Ketua TPQ Al-Madani, Ustadz Samsul Alam Jaga saat memberikan wawasan berjudul Tarbiyah Pubertas di Masjid Al Madani Pakuwon City, Jumat (17/1) malam. foto: Gegeh Bagus Setiadi/Bhirawa.
Gegeh Bagus Setiadi, Kota Surabaya
Suara adzan Maghrib menggema merdu di kawasan Pakuwon City, Surabaya, Jumat (17/1/2025). Meski hujan mengguyur, puluhan anak-anak berusia 10 tahun ke atas berbondong-bondong menuju Masjid Al-Madani.
Di balik semangat mereka, terselip rasa ingin tahu besar akan tema yang diangkat dalam acara malam itu: “Menjadi Generasi Islam yang Sehat Jasmani dan Rohani.”
Tarbiyah Pubertas, sebuah program pendidikan reproduksi yang digelar oleh Komunitas Muslim Pakuwon City (KMPC) dan TPQ Al-Madani, menyuguhkan konsep unik. Tidak hanya berbicara soal kesehatan jasmani, acara ini juga menghubungkan ilmu medis dengan ajaran Islam.
Pendidikan Reproduksi, Bukan Lagi Hal Tabu
dr. Relly Yanuari Primariawan, Sp.OG-KFER, seorang dokter kandungan dari RSUD dr. Soetomo, menjadi pembicara utama. Ia menjelaskan bahwa pendidikan reproduksi bukanlah hal yang tabu.
“Kesehatan reproduksi ini penting untuk dipahami sejak dini, tentunya disampaikan sesuai usia mereka. Tidak vulgar, tapi tetap memberikan pengetahuan mendasar agar anak-anak tidak bingung atau salah memahami perubahan pada tubuh mereka,” jelasnya.
Lebih dari sekadar ilmu medis, dr. Relly yang juga Ketua Komunitas Muslim Pakuwon City ini pun mengajak anak-anak memahami bagaimana Al-Quran telah membahas proses penciptaan manusia jauh sebelum penemuan ilmiah modern.
Dijelaskan dr Relly, dalam surah Al-Mu’minun ayat 13-14, misalnya, disebutkan tentang asal-usul manusia yang terbentuk dari segumpal darah.
“Pengetahuan medis baru menemukan fakta ini pada abad ke-19, tapi Al-Quran sudah lebih dulu menjelaskannya pada abad ke-7. Ini membuktikan betapa agungnya ajaran Islam,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Menghubungkan Ilmu dan Iman
Acara ini tidak hanya memberikan wawasan medis, tetapi juga membangun kesadaran spiritual. Ketua TPQ Al-Madani, Ustadz Samsul Alam Jaga, menekankan pentingnya anak-anak memahami asal-usul mereka.
“Anak-anak harus tahu bahwa mereka adalah ciptaan Allah yang penuh proses dan kasih sayang. Dengan memahami perjuangan ibu yang mengandung selama sembilan bulan, mereka diharapkan menjadi anak-anak yang patuh dan penuh kasih kepada orang tuanya,” ujarnya.
Ustadz Samsul juga menegaskan pentingnya mengajarkan anak-anak generasi Z dengan pendekatan logis dan ilmiah agar mereka memahami bahwa agama Islam selaras dengan fitrah manusia.
Membangun Kesadaran Sejak Dini
Acara ini semakin menarik dengan cara penyampaian yang interaktif. Anak-anak diajak bertanya dan berdiskusi, seperti tentang Nabi Adam yang diciptakan dari tanah atau Nabi Isa yang lahir tanpa seorang ayah.
Semua pertanyaan dijawab dengan penjelasan logis, tanpa mengurangi kekaguman mereka pada keagungan Allah.
“Anak-anak harus tahu, Allah memiliki kuasa yang tak terbatas. Itu yang membuat mereka semakin yakin dengan agama yang mereka anut,” kata dr. Relly.
Masa Depan Generasi Muslim
Tarbiyah Pubertas di Pakuwon City bukan sekadar acara edukasi. Ini adalah langkah nyata untuk mencetak generasi muslim yang sehat secara jasmani dan rohani.
Dengan bekal pengetahuan medis dan nilai-nilai Islam yang kuat, anak-anak ini diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang sadar akan tanggung jawabnya kepada Allah, orang tua, dan lingkungan.
“Ridha Allah itu ada pada ridha orang tua. Kalau anak-anak sudah memahami ini sejak dini, insya Allah mereka akan menjadi generasi emas yang membawa manfaat bagi dunia dan akhirat,” tutup Ustadz Samsul penuh harap.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia, Azhallah Maliika irawan menyampaikan harapannya bahwa kegiatan Tarbiyah Pubertas ini dapat menjadi langkah awal bagi anak-anak untuk memahami pentingnya kesehatan reproduksi, baik dari sudut pandang medis maupun agama.
“Kami berharap acara ini bisa memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi anak-anak, sehingga mereka tidak hanya memahami perubahan tubuh yang mereka alami, tetapi juga menyadari keagungan Allah dalam proses penciptaan manusia. Harapannya, mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, berilmu, dan bertakwa,” ujar Azhallah.
Azhallah juga menambahkan, pendidikan seperti ini penting dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan generasi muslim yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.
Salah satu orang tua yang turut hadir mendampingi, Masitha menyampaikan apresiasinya terhadap acara Tarbiyah Pubertas yang digelar di Masjid Al-Madani, Pakuwon City.
“Menurut saya, acara seperti ini sangat bermanfaat untuk anak-anak. Di usia menjelang remaja, mereka perlu memahami perubahan tubuh mereka dengan cara yang benar, baik secara medis maupun agama. Saya merasa tenang karena anak saya mendapatkan pengetahuan ini dari sumber yang terpercaya,” ungkapnya.
Marshita juga berharap kegiatan serupa dapat rutin diadakan untuk membantu anak-anak menghadapi masa pubertas dengan lebih percaya diri dan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.
“Ini bukan hanya tentang pendidikan kesehatan, tetapi juga tentang menanamkan akhlak yang baik dan rasa tanggung jawab sejak dini,” tambahnya.
Hujan yang turun malam itu seolah menjadi saksi betapa seriusnya langkah ini. Di Masjid Al-Madani Pakuwon City, ilmu dan iman bertemu untuk membentuk masa depan generasi yang lebih baik. (geh.hel)