Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu siap menjadi agen marketing atau pemasaran bagi produk lokal. Hal ini disampaikan Wali Kota Batu, Nurochman dalam pembukaan program Inovasi Bangga e-Lokal SAE yang dilaksanakan di Graha Pancasila, Balai Kota Batu, Selasa (12/8).
Nurochman mengingatkan bahwa deklarasi dukungan terhadap produk lokal yang telah dilakukan harus diikuti dengan langkah konkret.
“Banyak potensi yang bisa kita kelola. Untuk itu harus ada kebijakan nyata untuk mendukung pengusaha lokal dan membeli produk lokal,” ujarnya.
Adapun peran Pemkot Batu dalam mendukung produk lokal harus dilakukan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka harus hadir dengan membuat program yang mendukung peningkatan ekonomi lokal sesuai dengan visi-misi Batu SAE.
“Dan program yang dibuat OPD harus berdampak nyata pada perekonomian lokal masyarakat Kota Batu,” tegas Cak Nur, panggilan akrab Nurochman.
Dalam upaya peningkatan perekonomian lokal, Cak Nur menyoroti Perda No. 1 Tahun 2016 tentang UMKM yang hingga kini belum memiliki Perwali pendukung. Padahal Perda tersebut lahir ketika dirinya masih menjadi legislator di DPRD Kota Batu.
Selain akan menerbitkan Perwali dalam upaya peningkatan perekonomian lokal, kemarin juga dilakukan penandatanganan MoU atau kesepakatan bersama antara Cosae dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan.
Dalam laporannya, Sekda Kota Batu Zadiem Effiensi mengatakan bahwa pembinaan terhadap ekonomi lokal telah dilakukan pemkot dengan menggunakan tiga pendekatan. Yaitu, Business Matching, E-Purchasing Awards, dan diskusi panel.
Adapun inovasi pengadaan berbasis lokal dilakukan untuk memperkuat ekonomi daerah melalui digitalisasi proses pengadaan barang dan jasa. Dengan demikian roda perekonomian bisa berjalab lebih efisien, akuntabel sekaligus mudah diakses pelaku usaha lokal.
Zadiem mengatakan bahwa penyedia barang dan jasa di Kota Batu pada tahun 2024 telah mengalami kenaikan sebesar 666 persen.
“Jumlah penyedia barang/jasa di Kota Batu melonjak dari sebanyak 54 di tahun 2022 menjadi 360 penyedia pada tahun 2024,” jelasnya.
Adapun nilai perencanaan pengadaan melalui e-katalog jiga mengalami kenaikan. Jika di tahun 2022 nilai perencanaannya senikai Rp94,39 miliar, maka pada tahun 2023 mengalami kenaikan menjadi Rp229 miliar.Dan hal ini diikuti dengan kenaikan realisasi transaksi dari Rp48 miliar pada 2022 menjadi Rp207 miliar pada 2024.
Dengan kenaikan ini maka Pemkot Batu optimis ekonomi lokal di Kota Batu bisa naik pesat. Untuk itu pemkot akan terus menciptakan ekosistem pengadaan yang ramah bagi pelaku usaha lokal. [nas.gat]



[…] ini, yang dilansir Jatim Times dan Harian Bhirawa, memperlihatkan bahwa digitalisasi pengadaan telah memberi dampak signifikan pada perekonomian […]