Melalui rubrik ini, saya ingin menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus keresahan yang dirasakan oleh ribuan warga Aceh, khususnya di daerah-daerah yang kini porak-poranda akibat banjir bandang. Peristiwa ini bukan sekadar bencana alam biasa, melainkan puncak dari akumulasi masalah lingkungan yang terabaikan selama bertahun-tahun. Setiap kali musim hujan tiba dengan curah yang tinggi, kekhawatiran akan air bah selalu menghantui, merenggut ketenangan hidup dan melumpuhkan sendi-sendi perekonomian warga.
Banjir bandang di Aceh, seperti yang terjadi baru-baru ini di beberapa kabupaten, menyebabkan kerugian harta benda yang tak ternilai, rusaknya infrastruktur vital seperti jembatan, dan trauma mendalam bagi para korban, terutama anak-anak dan lansia. Curah hujan ekstrem memang pemicu langsungnya, namun kita tidak bisa menutup mata bahwa kerusakan hutan di kawasan hulu dan tata kelola lingkungan yang buruk adalah biang keladinya.
Alih-alih menyalahkan alam sepenuhnya, sudah saatnya kita berintrospeksi. Apakah program penghijauan sudah berjalan optimal? Apakah penebangan hutan liar telah dihentikan secara tegas? Apakah sistem drainase dan tata kota kita sudah mampu menampung debit air yang masif? Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab dengan tindakan nyata, bukan sekadar janji saat masa tanggap darurat.
Kami mengapresiasi bantuan darurat yang telah disalurkan, namun warga membutuhkan solusi yang sifatnya permanen dan berkelanjutan. Diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, pusat, dan seluruh komponen masyarakat untuk melakukan restorasi lingkungan secara serius. Penegakan hukum yang tegas terhadap perusak lingkungan, reforestasi di daerah hulu, serta pembangunan sistem mitigasi bencana yang terencana adalah keharusan, bukan pilihan.
Jangan biarkan “pesan” dari sungai yang meluap ini hanya menjadi isu sesaat yang hilang ditelan berita lain. Kepedulian kita hari ini adalah jaminan bagi masa depan anak cucu kita di Serambi Mekkah agar dapat hidup lebih tenang, bebas dari ancaman banjir yang terus berulang.
Hormat saya,
Seorang Warga Peduli Aceh.


