Kota Malang, Bhirawa
Di tengah maraknya cyber crime yang terjadi belakangan ini, upaya menjaga keamanan siber menjadi hal yang sangat penting. Sehingga Jagoan Hosting berkolaborasi dengan Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Big Data Youth Bootcamp di Malang Creative Center (MCC).
Kegiatan yang diikuti 30 mahasiswa Program Studi Rekayasa Keamanan Cyber Poltekad ini merupakan kegiatan mentoring dan praktik bagi bintara mahasiswa (Bamasis) Poltekad.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan personil TNI AD dalam bidang keamanan siber dan analisis data, hingga personil dapat mengidentifikasi ancaman secara cepat dan efektif. Salah satu materi yang diberikan adala forensik siber untuk menjaga kedaulatan siber.
Menurut General Manager Jagoan Hosting, Andy Novianto, dalam kegiatan yang digelar selama 12 hari ini, peserta mendapatkan materi salah satunya mengenai Forensik Digital yang sangat penting untuk melakukan analisis siber.
“Mahasiswa Poltekad melakukan praktik langsung melakukan analisis siber. Dengan begitu, diharapkan bamasis Poltekad bisa memahami big data analisis untuk menjaga kedaulatan siber di Indonesia,” kata Andy saat ditemui di sela kegiatan, Senin (11/11) kemarin.
Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan Poltekad yang memiliki komitmen tinggi untuk membantu mahasiswanya untuk belajar pengelolaan data dan analisa sebuah data.
“Materi ini sangat penting, karena kita di era saat ini mau gak mau semua sudah serba digital mulai transaksi, sosialisasi serba digital. Sehingga kita melihat celah dalam sebuah data sangat penting untuk melakukan preventif. Bahkan untuk menanggulangi bencana maupun inisiden perlu upaya keamanan data,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, Jagoan Hosting menghadirkan sejumlah pemateri profesional yang sudah punya sertifikasi, mitra Jagoan Hosting, serta akademisi.
“Para peserta ini merupakan yang sudah terpilih dan punya basic IT. Mereka belajar menganalisis sebuah data, mendeteksi aktivitas mencurigakan, serta upaya preventif dan antisipiasinya. Karena ke depan mereka yang akan ditempatkan di bidang keamanan cyber ini,” ujar Andy.
Salah seorang pemateri, Vipkas Al Hadid Firdaus ST MT CEH CHFI, Senior Cybersecurity Consultant PT Digital Solusi Group menjelaskan, forensik digital memungkinkan personel militer untuk mengidentifikasi, melacak, dan menganalisis jejak digital yang ditinggalkan oleh pelaku kejahatan siber, baik dalam serangan terhadap infrastruktur militer maupun dalam insiden yang mengancam data sensitif.
“Dengan pemahaman mendalam mengenai forensik digital, personel TNI AD akan lebih siap dalam menghadapi dan merespons berbagai potensi serangan, yang pada gilirannya akan memperkuat pertahanan siber nasional dan melindungi integritas serta kedaulatan digital Indonesia,” ujar Vipkas.
Menurutnya, penguasaan forensik digital oleh bintara mahasiswa tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka dalam mendeteksi ancaman, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kedaulatan siber Indonesia.
“Melalui keahlian ini, personel TNI AD dapat melacak dan menghadapi serangan siber dengan lebih efektif, sehingga kedaulatan digital bangsa tetap terjaga,” kata dia.
Sertu Irfan Agung Nugroho, salah satu peserta mengaku beruntung bisa mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ini. ”Pembelajaran ini penting dalam perkembangan zaman seperti saat ini, sehingga kami bisa mengumpulkan, menyimpulkan informasi dari data tersebut. Karena selama ini kami belum dapat materi tentang ini,” tuturnya.
Sebagai informasi, Big Data Yout Bootcamp merupakan program pengembangan kompetensi dan peningkatan kualitas talenta Bintara Mahasiswa D4 Rekayasa Keamanan Siber. Tujuannya, agar para prajurit memiliki keterampilan keamanan siber dan analisis data yang mumpuni, sehingga mereka mampu mengidentifikasi ancaman dengan cepat dan efektif.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendukung pengembangan infrastruktur pertahanan siber yang kuat dalam rangka melindungi data sensitif dan infrastruktur kritis dari ancaman eksternal. [mut.fen]