Tuban, Bhirawa.
Akhirnya Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Tuban memiliki kantor baru secara permanen dua lantai dengan nilai Rp3,215 miliar yang berada di Jl. Wahidin Sudirohusodo Tuban.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh ketua DPC PKB kabupaten Tuban, HM. Miyadi. S. Ag., MM dalam sambutan peresmian kantor DPC dihadapan jajaran pengurus DPW PKB Jawa Timur, Ketua PAC PKB Se Kabupaten Tuban, juga jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Ketua MWC NU se Kabupaten Tuban serta badan otonom (Banom) NU yang hadir, Minggu (29/12).
Disampikan oleh HM Miyadi, bawah perjalanan panjang pembangunan kantor DPC PKB Tuban ini dimulai sejak 20 tahun lalu. Tanah untuk kantor dibeli pada tahun 2004 seharga Rp250 juta. Proses pembangunan dilakukan secara bertahap dengan kontribusi dari anggota fraksi dan pengurus.
“Total biaya pembangunan mencapai Rp3,215 miliar, yang sepenuhnya berasal dari urunan anggota fraksi, mantan Wakil Bupati, serta anggota DPR RI dan DPRD Provinsi. Ini murni hasil gotong royong,” kata HM Miyadi dalam sambutannya.
Ketua DPC PKB Tuban yang juga Wakil Ketua DPRD Tuban ini mengharapkan, kantor baru tersebut dapat menjadi simbol perjuangan PKB dalam memperjuangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta F PKB dapat bekerja maksimal untuk kepentingan umat dan rakyat.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Jawa Timur, Drs. H Abdul Halim Iskandar yang berkesempatan meresmikan Kantor DPC PKB Tuban, mengaku sudah lama atau lebih dari dua dekade menantikan dinantikan DPC PKB Tuban punya kantor permanen dan megah.
Dalam sambutannya, Gus Halim mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi, termasuk Ketua DPC PKB Tuban, HM. Miyadi, serta seluruh pengurus dan panitia yang telah menyelesaikan pembangunan gedung tersebut.
“Gedung ini harus menjadi tempat pemberdayaan masyarakat, bukan sekadar gedung eksklusif. Saya ingin kantor ini terbuka untuk semua kalangan yang membutuhkan informasi dan dukungan PKB,” kata Gus Halim dalam peresmian.
Pada kesempatan tersebut, ketua DPW PKB Jatim ini juga menyampaikan nazarnya. Jika PKB Tuban dan Bojonegoro mampu meraih tiga kursi DPR RI pada Pemilu 2029, ia berjanji akan berjalan kaki dari Tuban ke Bojonegoro. Karena menurutnya, kemenangan PKB Tuban yang tertunda harus diraih pada Pemilu 2029.
“Kemenangan itu harus dipersiapkan dengan matang. PKB tidak boleh pragmatis, harus berbeda karena lahir dari Nahdlatul Ulama (NU). Politik bagi PKB adalah ibadah, sehingga kita harus menjaga nilai-nilai itu,” tegasnya.
Ketua DPW PKB Jatim yang juga pernah menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi era Presiden Joko Widodo ini menekankan pentingnya soliditas kepemimpinan dan kinerja fraksi sebagai kunci kemenangan. “Kunci soliditas itu adalah satu imam dan satu makmum. Kepemimpinan yang kuat akan membawa PKB pada kejayaan,” katanya.
Sebagai langkah konsolidasi, DPW PKB Jawa Timur merencanakan peluncuran program sekolah politik dan sekolah yang lain untuk memperkuat kaderisasi dan cara pandang politik yang berbeda. Program dan konsolidasi tersebut akan dimulai dari Tuban pada tahun 2025 sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan pembangunan kantor DPC PKB Tuban. [hud.wwn]
