Pamekasan, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau normalisasi Sungai Jombang di Kabupaten Pamekasan, Jumat (23/5). Ia pun melihat langsung proses pengerukan dengan excavator yang dilakukan di sepanjang sungai.
Ketika meninjau pelaksaan pekerjaan normalisasi sungai, Gubernur didampingi Bupati Pamekasan Kholilurrahman, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, Baju Trihaksoro, Kepala Dinas PUPR Pamekasan, Amin Jabir, serta Kepala OPD Pamekasan dan Camat Pamekasan.
Gubernur Khofifah menyebut kalau normalisasi ini sudah dilakukan sejak Kamis (22/5), meliputi Sungai Jombang di Jalan Trunojoyo, Kali Klampar di kawasan jembatan gurem dan Kali Klowang di wilayah Gladak Anyar. Kesemuanya merupakan anak Sungai Semajid.
“Hal ini perlu dilakukan untuk mengembalikan daya tampung air kembali normal. Mengingat jika curah hujan lebat, banyak daerah tempat tinggal dan akses warga yang terdampak. Salah satunya adalah Desa Laden dan sebagian Jalan Raya Trunojoyo,” jelasnya.
Dalam normalisasi sungai ini, Khofifah menyebut, Pemprov Jatim menyiapkan dump truck dan excavator. Sedangkan, Pemkab Pamekasan juga menyiapkan excavator. Excavator akan ditambahkan jika sudah memasuki musim kemarau agar penjangkauan badan sungai lebih leluasa.
“Di beberapa titik memang sesuai dengan pengajuan Pemkab Pamekasan. Mereka mengajukan pengerukan kemudian perbaikan beberapa pintu air. Termasuk perbaikan parapet, normalisasi avfoer. Ada sekitar 14 item catatan yang diajukan oleh Pemkab Pamekasan,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, proses pengerukan ini membutuhkan waktu sekitar 2 bulan setengah. Sehingga, dalam pengerjaannya, akan dilihat secara simultan kemungkinan untuk mengerjakan 14 item sesuai pengajuan Pemkab Pamekasan.
Khusus Sungai Jombang, Khofifah menjelaskan, lebarnya sekitar 20-30 meter dengan kedalaman 5 meter. Hanya saja, terjadi pendangkalan akibat sedimentasi dan material di dalamnya yang menyebabkan daya tampung berkurang signifikan akibat lebar sungai yang kini hanya 5 -10 meter.
“Kita bisa melihat kondisi di Sungai Jombang kalau badan sungainya ini sudah mengalami pendangkalan. Maka, jika intensitas hujan tinggi itu sudah pasti meluber dan tidak tertampung. Untuk itu solusinya memang pengerukan, menormalisasi sungai, sehingga harapannya daya tampungnya bisa kembali normal,” jelasnya.
“Kalau mau solusi yang lebih strategis lagi, ada pembangunan waduk. Tapi kalau waduk pasti membutuhkan puluhan hektar, sehingga pembangunannya selalu di atas Rp1 triliun. Maka semua waduk anggarannya dari pusat,” pungkasnya.
Sementara, Bupati KH. Kholilurrahman menyambut baik langkah cepat pemerintah provinsi Jawa Timur melakukan kegiatan normalisasi sungai. Sehingga, nantinya masalah banjir musiman di pusat kota Pamekasan akibar tinggi curah hujan dan pasang air laut dapat dinimalisir.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan dukungan Ibu Gubernur. Ini memberi kami kekuatan baru untuk terus menjalin komunikasi aktif dengan pemerintah pusat,” ucap Kiayi Kholil, kepada awak media.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya telah menjalin komunikasi intensif dengan kementerian terkait, bersama sejumlah kepala daerah lainnya, untuk mengusulkan proyek infrastruktur strategis.
Dikesempatan menyalurkan 40 bungkus bantuan sembako bagi berdampak banjir, Gubernur Khofifah dengan lapang dada mendengarkan keluhan salah satu warga, Dewi (36) yang meminta bantuan ibu gubernur agar masalah daya tampung sungai ini cepat teratasi.
“Saya warga sini, Ibu. Kalau banjir, tingginya sampai paha. Mohon sekali bantuannya biar tidak banjir lagi. Tolong bantu masalah sungai ini,” adunya sambil menitikkan air mata yang dijawab Gubernur Khofifah sembari memastikan bahwa pemerintah akan senantiasa melakukan yang terbaik. [din.dre]


