27 C
Sidoarjo
Monday, April 14, 2025
spot_img

Gubernur Khofifah Siapkan Penanganan Terpadu Atasi Longsor Cangar-Pacet Bronjong

Pemkab Mojokerto, Bhirawa
Usai terjadi longsong yang memakan korban 10 orang tertimbun longsor bersama kendaraanya, jalur alternatif Pacet Kabupaten Mojokerto dan Cangar Kota Batu bakal mendapat penangan terpadu dari Pemprov Jatim, selain akan membangun bronjong setinggi 70 Meter juga tebing dibuat teresiring.

Sebagaimana disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau langsung lokasi bencana longsor yang terjadi di jalur wisata Cangar-Pacet, tepatnya di sekitar Air Terjun Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (6/4) sore.

Dalam kunjungan tersebut, Khofifah didampingi Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra menegaskan, akan melakukan berbagai penanganan terpadu dalam mengatasi bencana tanah longsor kali ini.

Salah satunya penanganan darurat yang sudah disiapkan seperti operasi pembersihan material longsor hingga pembangunan bronjong untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor.

Perlu diketahui, longsor tersebut dipicu oleh tingginya intensitas hujan yang menyebabkan aliran air tertahan akibat pohon tumbang di atas tebing. Hal ini membuat air merembes dan menyebabkan tanah jenuh hingga akhirnya terjadi longsor.

“Sungai diatas itu kecil, kalau dalam video hanya sekitar satu meter, tetapi itu mengairi sekitar 50 hektare sawah. Nah, sekarang bagaimana para petani tidak kehilangan akses air yang ke sawah,” ujar Khofifah di lokasi kejadian.

Selain itu Khofifah juga mengatakan, untuk pembersihan material longsor akan segera dilakukan begitu cuaca memungkinkan. Rencana awal besok (7/4), proses ini akan dimulai pada pagi hari sekitar pukul 08.00 hingga 12.00.

Berita Terkait :  Masih Adakah Kemanusiaan di Palestina

Sedangkan untuk memperkuat struktur tanah di area yang longsor, Pemprov Jatim melalui Dinas PU Bina Marga akan membangun bronjong setinggi 70 meter. Konsepnya berupa terasering, guna memperkuat kontur tanah. Sebanyak tiga pohon besar di area tersebut juga akan ditebang agar pengerjaan berjalan optimal.

“Modelnya adalah terasering untuk memberikan penguatan kontur tanah yang ada. Tiga pohon akan ditebang, untuk merapikan bagaimana terasering itu bisa dilakukan. Lalu nanti akan ada mekanisme untuk memberikan penguatan dari tekstur yang sebetulnya sudah ada sekarang ini,” jelasnya.

Selain penanganan fisik, Orang nomor satu di lingkup Pemprov Jatim menekankan pentingnya penguatan sistem peringatan bagi pengguna jalan. Jalur Cangar-Pacet dikenal sebagai jalur alternatif dengan risiko bencana cukup tinggi, terutama saat musim hujan.

“Pak Bupati kemarin usul supaya peringatannya dalam bentuk digital. Seperti Early Warning System (EWS). Nah, Early Warning System tentu akan dilihat di titik-titik strategis yang memberikan warning kepada masyarakat. Tentu kita koordinasi dengan Polres Kabupaten Mojokerto setelah ada EWS pada titik mana yang kemudian terkonfirmasi jalan ditutup misalnya, untuk memberikan keamanan semua pengguna jalan alternatif di sini,” terangnya.

Pembangunan terasering dan penguatan kontur tanah diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan. Selama masa pengerjaan, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemkab Mojokerto, Pemkot Batu, Polres Mojokerto, dan Polresta Batu terkait pengaturan lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan.

Berita Terkait :  Bawaslu Serahkan Dugaan Pelanggaran Kades Plosogeneng pada PJ Bupati Jombang

“Pokoknya kita bersama-sama menjaga rasa aman dan semua merasa nyaman, jangan ada kekhawatiran terhadap hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya.

Diakhir arahannya, Khofifah juga mengimbau kepada masyarakat dan pengguna jalan untuk tetap waspada, terutama saat melintasi jalur-jalur alternatif di kawasan pegunungan yang rawan longsor. [min.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru