Surabaya, Bhirawa
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur menyatakan kesiapan penuh dalam menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berbekal perencanaan matang, ribuan armada dan personel dikerahkan untuk memastikan perjalanan masyarakat berlangsung aman, nyaman, dan lancar.
Kepala Dishub (Kadishub) Jatim, Nyono menegaskan bahwa persiapan Nataru telah dilakukan jauh hari melalui rencana operasi armada yang terukur. Ia memaparkan, secara nasional pergerakan masyarakat diprediksi naik 2,71%. Sementara itu, Jawa Timur justru menjadi magnet utama pergerakan.
“Kalau pergerakan masyarakat yang keluar dari Jatim sekitar 14 sekian juta, yang masuk ke Jatim sekitar 16 sekian juta. Jadi yang masuk ke Jatim lebih besar,” kata Nyono usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025 di Halaman Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Jumat (19/12).
Kondisi ini, lanjut Nyono, menunjukkan Jawa Timur masih menjadi tujuan utama mudik, liburan, maupun aktivitas ekonomi di akhir tahun. Tak hanya dari sisi jumlah pergerakan, penggunaan angkutan umum juga mengalami peningkatan signifikan.
Nyono menyebut, selama 18 hari masa Nataru, jumlah masyarakat yang menggunakan transportasi umum meningkat hingga 17%. “Penumpang bus sekitar 3,6 sekian juta, kemudian kereta api sekitar 3,2 juta sekian. Setelah itu diikuti angkutan penyeberangan, angkutan udara, dan moda transportasi lainnya,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Dishub Jatim telah menyiapkan armada dalam jumlah besar. Sebanyak 6.300 lebih bus disiagakan, hampir 100 trainset kereta api beroperasi, 241 trip angkutan penyeberangan, 55 kapal laut, serta lebih dari 200 pesawat yang melayani penerbangan di tujuh bandara di Jawa Timur.
“Jadi, secara overall kita siap menghadapi angkutan Natal dan Tahun Baru,” tegas Nyono.
Ia juga memprediksi puncak arus Natal akan terjadi pada 24 Desember, sementara arus balik diperkirakan memuncak pada 4 Januari. Tak hanya armada, kekuatan personel pun diperkuat sekitar 6.000 personel.
Ribuan personel gabungan ini berasal dari Dishub Provinsi dan Dishub 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Serta Posko pelayanan dan pengawasan didirikan di berbagai titik strategis, mulai dari Posko Provinsi, Posko Kabupaten/Kota, UPT Dishub, terminal bus, bandara, hingga terminal penumpang angkutan penyeberangan.
Fokus pengawasan, masih kata Nyono, juga diarahkan ke kawasan wisata yang berpotensi mengalami kepadatan tinggi. Dishub Jatim mengantisipasi lonjakan di 10 destinasi wisata mancanegara dan 10 wisata nusantara. Di lokasi-lokasi tersebut, ramp check dilakukan secara intensif sejak November hingga 2 Januari.
“Kita melakukan ramp check, ngecek remnya, seinnya, wiper-nya, karena ini musim hujan, lampunya, semua kita cek langsung di tempat-tempat wisata,” terang Nyono.
Sementara untuk Angkutan Kendaraan Dalam Provinsi (AKDP), pemeriksaan dilakukan di pool bus masing-masing serta terminal tipe B. Adapun terminal tipe A menjadi kewenangan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Jawa Timur.
Dengan kesiapan armada, personel, serta pengawasan ketat di lapangan, pihaknya berharap penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini dapat berjalan tertib dan aman. “Kita juga sekaligus memberikan rasa nyaman bagi jutaan masyarakat yang bepergian di momen akhir tahun,” pungkasnya. [bed]


