Gresik, Bhirawa
Anggota DPRD Gresik Yuyun Wahyudi, bersama istri Wakil Bupati Gresik dr. Shinta Puspitasari hadir dalam agenda Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2020, tentang upaya penanggulangan, pencegahan, perawatan. Dan dukungan bagi penderita HIV/AIDS di Desa Masangan kecamatan Bungah.
Yuyun Wahyudi dalam pernyataannya menyebut butuh langkah-langkah strategis, dari pemerintah daerah untuk memutus rantai permasalahan pernikahan dini.
Sebab penanganan stunting dan perkawinan anak, masih memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Karena sangat berdampak signifikan terhadap tingginya angka resiko melahirkan bayi, dengan berat badan lahir rendah yang berakibat terjadinya stunting.
“Semua komponen termasuk seluruh masyarakat harus bergandeng tangan, kolaborasi dan sinergi bersama untuk menjaga pola hidup sehat di lingkungan sekitar. Serta memberikan edukasi terhadap generasi muda, tidak terkecuali dalam hal resiko pernikahan dini,”ujar Anggota DPRD Gresik Yuyun Wahyudi
Kolaborasi dan sinergi seluruh pihak, menjadi penentu keberhasilan pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Gresik. Tidak hanya bergantung kepada orang tua anak, tetapi juga peran seluruh elemen masyarakat. Untuk senantiasa meningkatkan kesadaran, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, terutama anak-anak.
“Pemerintah harus bisa memberikan edukasi yang merata dan terpadu, kepada orang tua dan anak-anak terkait pola hidup bersih dan sehat. Seperti asupan gizi seimbang, serta edukasi perkawinan anak atau pernikahan dini, karena sangat berdampak terhadap risiko stunting.”ungkapnya.
Sementara istri Wakil Bupati Gresik dr. Shinta Puspitasari mengatakan, bahwa pentingnya pendidikan parenting bagi orang tua dalam mendidik anak. Orang tua saat ini tidak bisa hanya mengadopsi pendidikan orang dulu, karena eranya sudah berbeda. Harus bisa menyesuaikan, apalagi sekarang ada gadget, orang tua harus lebih ketat mengawasi anak.
“Mengajak seluruh masyarakat, untuk mendidik anak agar menghindari pernikahan dini. Sebab selain berdampak terhadap resiko peningkatan angka stunting, pernikahan dini juga sangat rentan dengan resiko perceraian.”pungkasnya. [kim.gat]


