Situbondo, Bhirawa
Kecamatan Situbondo dan Puskesmas Situbondo melaunching Bursa Penting Plus (Berbagi Bersama Untuk Penurunan Stunting). Launching tersebut berlangsung di pendopo Kecamatan Situbondo dengan dihadiri Lurah Patokan, Lurah Dawuhan, Kepala Desa Olean, Kotakan, Kalibagor dan Talkandang serta penerima manfaat Program Bursa Penting Plus.
Camat Situbondo, Jupri Setyo Utomo mengatakan, inti dari Launching Bursa Penting Plus ini untuk memperluas jaringan yang tadinya hanya terbatas di tingkat kecamatan, tetapi diperluas hingga tingkat desa dan kelurahan.
“Tujuannya untuk memberikan dampak yang lebih kuat yang manfaat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan intervensi untuk penurunan stunting, maka jaringan kaleng shodaqoh ini kita sebar ke tingkat desa dan kelurahan,” jelas Jupri, panggilan akrab Camat Situbondo.
Kata Jupri, dirinya berharap dengan penyebaran kaleng jimpitan atau shodaqoh tersebut bisa melebihi target pendapatan. “Kaleng jimpitan ini awalnya hanya ada di Kecamatan Situbondo dan Puskesmas Situbondo. “Hasil uang kaleng jimpitan dari karyawan kecamatan dan puskesmas setiap bulannya di bongkar, kemudian uangnya kita belanjakan sembako lalu dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelas Jupri.
Targetnya setiap bulan, sambung Jupri, uang yang terkumpul di kaleng jimpitan ini sebanyak Rp 1,5 juta. “Perluasan penyebaran kaleng jimpitan ini diharapkan jumlahnya bisa melebihi dari itu. Uang yang terkumpul dari kaleng jimpitan tersebut, setiap bulannya juga kita salurkan kepada keluarga yang anaknya mengalami stunting untuk membeli makanan bergizi,” jelasnya.
Penyaluran uang dari kaleng shodaqoh tersebut, kata Jupri, yang menyeleksi temen-temen Promkes dari Puskesmas Situbondo. “Setiap bulannya kita melihat perkembangan anak-anak stunting yang paling membutuhkan,” pungkas Jupri.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Situbondo drg Hesty Arini mengatakan, jumlah stunting di wilayah Kecamatan Situbondo tahun 18,5 persen. Untuk menurunkan kasus stunting dan masalah gizi perlu adanya kolaborasi dengan lintas sektor.
“Untuk tujuan khusus dalam menurunkan stunting maka kita harus melibatkan lintas sektor. Kegiatan pokoknya dalam rincian ini, yaitu melakukan pemetaan sasaran, melakukan pengumpulan dana dalam pelaksanan Bursa Penting dan melaksanakan distribusi paket bantuan,” jelas drg Hesty Arini.
Lebih lanjut, drg Hesty Arini menjelaskan, cara melaksanakan Bursa Penting, yakni melaksanakan dengan lintas sektor, melaksanakan kegiatan pemberian paket sembako kepada keluarga yang mengalami permasalahan gizi.
“Selanjutnya setiap lokus akan kita beri kaleng pengumpulan sedekah atau shodaqoh. Sasaran pemberian kaleng jimpitan atau shodaqoh itu yakni, lintas sektor di wilayah Kecamatan Situbondo maupun khalayak umum sebagai donatur. Kemudian lokus kaleng donasinya dua kelurahan dan empat desa, satu puskesmas serta satu Kecamatan,” jelas drg Hesty Arini.
Bursa Penting, lanjut drg Hesty Arini, sudah dilaksanakan sebanyak enam kali di Puskesmas Situbondo. “Dalam kegiatan Jumat Berkah ini disalurkan paket sembako dan uang tunai Rp 50 ribu kepada masyarakat yang keluarganya mengalami masalah gizi. Untuk saat ini penyaluran dilaksanakan di pendopo Kecamatan Situbondo,” pungkas drg Hesty Arini. [awi.wwn]


