25 C
Sidoarjo
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Ubaya Gelar Seminar Internasional Bahas Teknologi Bedah Jantung


Surabaya, Bhirawa
Universitas Surabaya (FK Ubaya) menyelenggarakan seminar internasional bertajuk Exploring TECAB and Total Artificial Heart as a Bridge to Transplant, untuk membahas teknologi bedah jantung terkini dan solusi inovatif dalam penanganan gagal jantung lanjut.

Seminar mendatangkan ahli bedah jantung dari Leuven Catholic University, Prof Susilo Andi Widjaja, MD FETCS, yang diikuti oleh lebih dari 340 mahasiswa FK Ubaya secara hybrid. Dilansir dari laman World Health Organization (WHO) lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, Indonesia sebanyak 651.481 penduduk Indonesia meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskular, Sabtu (22/2) lalu.

Leuven Catholic University Prof. Susilo Andi Widjaja, MD FETCS, mengatakan jantung memerlukan energi melalui makanan sebagai pemompa darah atau cairan ke seluruh tubuh, tapi makanan yang dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan sumbatan lemak pada pembuluh darah, dalam kondisi ini disebut penyakit jantung koroner.

“Kerja jantung sangat berat karena setiap kali bekerja, memompa darah 5 liter ke saluran darah itu sangat penting,” katanya.

Prof Susilo menyampaikan, ketika terjadi sumbatan atau penggumpalan darah, bisa diatasi dengan Bypass arteri, Prinsipnya, kalau bisa selalu pakai arteri. Optimalkan di tiga bagian jantung, yaitu depan, kanan dan belakang, termasuk yang belakang, dan selalu berusaha menggunakan pembuluh darah arteri dari perut.

Jantung buatan atau artificial heart dapat digunakan selama satu tahun, pungkas Prof. Susilo sebagai jembatan menuju transplantasi atau donor jantung, selagi menunggu donor, bisa diganti dengan artificial heart.

Berita Terkait :  Pengurus PDIP Gresik Datangi Bawaslu Minta Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral Pilkada

“Benua Eropa ada organisasi yang mengelola calon yang memerlukan donor. Prinsipnya harus secepat mungkin dan pengawasan untuk menjaga supaya gumpalan darah itu bagus, tentu bekerja sama dengan spesialis mikrobiologi klinik,” tandasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya, Prof Dr dr Rochmad Romdoni Sp PD Sp JP(K) mengukapkan, apresiasi serta karena pentingnya kolaborasi internasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi mahasiswa, khusus penggunaan teknologi kedokteran terkini.

“Rangka Dies Natalis IX, kami diisi dengan ceramah ilmiah dari berbagai negara, seperti Belgia, Belanda, Bangkok, dan Jakarta sebagai manifestasi dari visi FK Ubaya, ingin mendorong mahasiswa menjadi unggul secara internasional berbasis teknologi kedokteran terkini,” ujar Prof Rochmad. [ren.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru