26 C
Sidoarjo
Saturday, February 22, 2025
spot_img

Serius Melindungi Anak dari Ancaman Rokok

Seiring dengan masifnya penggunaan media digital dengan berbagai platform saat ini rupanya menjadi sarana mudah bagi penjualan suatu produk. Salah satunya, adalah produk rokok. Terlihat saat ini iklan, sponsor, dan promosi rokok sangat mudah diakses oleh masyarakat, termasuk anak melalui berbagai platform. Hal ini pun menjadi salah satu faktor meningkatnya penggunaan rokok oleh anak.

Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar Nasional Tahun 2022, sebanyak 65,2% masyarakat bisa melihat iklan promosi rokok di tempat-tempat penjualan; 56,8% melalui televisi, video, dan film; 60,9% media luar ruangan; dan 36,2% melalui internet atau media sosial. Dilanjutkan, prevalensi perokok anak berusia 10-18 tahun mengalami peningkatan dari angka 7,2% pada 2019 menjadi 9,1% pada 2022. Angka ini dua kali lebih tinggi dibandingkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2019-2022, yaitu 5,4%, (Kompas, 30/7/2023).

Merujuk dari data tersebut, maka berbagai upaya perlindungan pada anak sebagai generasi penerus bangsa memang perlu terus dikawal oleh pemerintah dan semua pihak. Termasuk, upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak atas dampak negatif asap rokok. Sekaligus, melindungi anak dari bahaya dan dampak negatif rokok yang ditimbulkan dari segala bentuk iklan, promosi dan sponsor rokok. Persoalan bahaya rokok pada anak tersebut, urgen terpehatikan pasalnya anak masih rentan menjadi target industri rokok dengan tersebarnya iklan rokok dimana-mana, promosi rokok yang menargetkan anak-anak.

Berita Terkait :  Menanti Kontribusi Guru Penggerak Tingkatkan Skor PISA

Itu artinya, dampak rokok tidak dapat diremehkan karena secara jangka panjang dapat menyebabkan stunting karena asap rokok berpengaruh terhadap perkembangan janin. Selain itu, penggunaan rokok oleh anak juga rentan berdampak pada pembangunan sosial ekonomi sehingga menghambat tujuan pembangunan menuju Indonesia Emas Tahun 2045. Selain itu, berisiko meningkatkan penyakit, seperti jantung koroner dan kanker paru-paru. Oleh sebab itu, berbagai solusi pencegahan meski terus didorong dengan meningkatkan peran serta anak dan keluarga sebagai pelopor dan pelapor dalam isu bahaya merokok; serta meningkatkan kolaborasi antar pihak dalam menguatkan isu bahaya rokok bagi pertumbuhan tumbuh kembang anak-anak dari bahaya rokok.

Masyhud
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru