32 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Strategi Penguatan Karakter Siswa Melalui Mural

GSBB Dinas Pendidikan Provinsi Jatim

Oleh:
Susanto, M.Pd.
Kepala SMAN 1 Sugihwaras Bojonegoro, Juara II Guru Prestasi prov. Jatim 2012

GSBB (Gerak SMA Bermural dan Berkarakter) yang digagas oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah inisiatif yang sangat menarik dan relevan. Program ini tidak hanya mengajak siswa untuk berkreasi melalui seni mural, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai karakter yang penting dalam pendidikan.

Seni mural dapat menjadi sarana ekspresi bagi siswa, memungkinkan mereka untuk menyampaikan ide, pesan, dan budaya mereka. Dengan melibatkan siswa dalam proses kreatif ini, mereka diajak untuk lebih mengenali diri sendiri dan lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk meningkatkan kerja sama dan keterampilan sosial, karena siswa harus bekerja sama dalam merancang dan melukis mural.

Aspek karakter yang ditekankan dalam program ini juga sangat penting. Pendidikan karakter menjadi salah satu fondasi dalam pembentukan kepribadian siswa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar tentang tanggung jawab, rasa memiliki, dan pentingnya kontribusi terhadap komunitas. Mural yang dihasilkan tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga representasi nilai-nilai yang ingin ditanamkan dalam masyarakat.

Namun, penting untuk memastikan bahwa program ini dilakukan dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. Dinas Pendidikan perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti seniman lokal dan masyarakat, untuk memberikan perspektif yang lebih luas. Dengan cara ini, diharapkan hasil mural tidak hanya estetis tetapi juga memiliki makna yang mendalam.

Berita Terkait :  Dana Pajak untuk Kesejahteraan Guru

Secara keseluruhan, GSBB adalah langkah positif dalam mengembangkan kreativitas siswa sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter. Dengan dukungan yang tepat, program ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi siswa dan lingkungan sekitar.

Media penyelaras karkter di Tengah medsos
Mural karya siswa SMA di Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi sarana penguatan nilai-nilai karakter yang sangat penting dalam pendidikan. Melalui seni mural, siswa dapat mengekspresikan diri mereka sambil menyampaikan pesan-pesan yang berisi nilai moral dan sosial. Salah satu nilai karakter yang sering muncul dalam karya mural adalah kreativitas. Siswa diberi ruang untuk berimajinasi dan menciptakan sesuatu yang unik, yang membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan inovatif. Selain itu, proses kolaborasi dalam tim saat membuat mural juga mengajarkan pentingnya kerja sama, komunikasi, dan saling menghargai pendapat orang lain.

Mural juga dapat menjadi medium untuk menanamkan nilai-nilai seperti cinta lingkungan, toleransi, dan kepedulian sosial. Dengan mengangkat tema-tema yang relevan, seperti keberagaman budaya, perlindungan alam, atau isu-isu sosial, siswa tidak hanya berkontribusi pada estetika ruang publik, tetapi juga mengajak masyarakat untuk merenungkan dan memperhatikan nilai-nilai tersebut.

Namun, penting untuk mengingat bahwa agar mural ini benar-benar efektif dalam menyampaikan nilai-nilai karakter, perlu adanya bimbingan dan diskusi yang mendalam sebelum proses pembuatan. Siswa perlu diajarkan untuk memahami dan merefleksikan nilai-nilai yang ingin mereka sampaikan, sehingga pesan yang dihasilkan tidak hanya sekadar tampilan visual, tetapi juga memiliki kedalaman makna.

Berita Terkait :  Tantangan Sosial-Politik Pemerintahan Prabowo

Mural dan pembentukan karakter pelajar di era milenial memiliki relevansi yang semakin kuat, terutama di tengah perkembangan pesat media sosial. Sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi, pelajar milenial memiliki akses tak terbatas terhadap informasi dan tren, tetapi juga dihadapkan pada tantangan dalam mempertahankan identitas, nilai-nilai, dan karakter di tengah arus globalisasi.

Seni mural, sebagai ekspresi kreatif di ruang publik, dapat menjadi salah satu media penting dalam memperkuat karakter pelajar di era ini. Mural tidak hanya berfungsi sebagai bentuk seni yang indah dan komunikatif, tetapi juga sebagai wadah untuk menyuarakan gagasan, aspirasi, serta kritik sosial secara positif. Melalui mural, pelajar dapat memproyeksikan nilai-nilai yang mereka yakini, seperti solidaritas, cinta lingkungan, keragaman budaya, dan toleransi. Keterlibatan dalam pembuatan mural juga mengajarkan kerja sama tim, tanggung jawab, serta bagaimana cara mengolah ide dan pesan ke dalam bentuk yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Di era media sosial, di mana setiap individu dapat dengan mudah membagikan konten secara instan, mural memiliki potensi untuk menyebar dan mendapatkan perhatian lebih luas. Mural yang inspiratif atau sarat makna dapat dengan cepat viral di platform seperti Instagram, TikTok, atau Twitter, yang umumnya sangat digandrungi oleh kaum milenial. Hal ini menciptakan peluang bagi pesan-pesan positif yang diusung pelajar untuk dilihat, didiskusikan, dan bahkan mempengaruhi masyarakat secara global.

Berita Terkait :  Upayakan Penurunan Angka Putus Sekolah

Secara keseluruhan, mural karya siswa SMA di Jawa Timur bisa menjadi alat yang kuat dalam pembentukan karakter. Dengan pendekatan yang tepat, karya-karya ini tidak hanya menghiasi dinding, tetapi juga membangun kesadaran dan nilai-nilai positif dalam Masyarakat dan para siswa memiliki karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila sehingga bisa menjawab kompleksitas kehidupan nyata di tengah globalisasi teknologi.

———— *** ————–

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img