Kunjungan Kerja Pj Gubernur ke Tulungagung
Tulungagung, Bhirawa
Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Tulungagung, Kamis(3/10) Pj Gubernur Adhy Karyono meresmikan dua proyek penting di kota yang biasa dikenal sebagai kota Marmer ini.
Dua proyek tersebut adalah kawasan kuliner halal di Kota Tulungagung berlokasi di wilayah Pasar Sore lama. Dan peresmian Jembatan Kalidawir senilai 2,7 miliar yang sudah selesai pengerjaannya pada 31 Juli 2024 .
Jembatan itu putus pada pertengahan Maret 2024 lalu akibat bencana banjir dan memutuskan pula dua wilayah desa di Kecamatan Kalidawir, yakni Desa Kalidawir dan Desa Karangtalun.
Adhy menjelaskan, jembatan yang diresmikan hari ini sebelumnya rusak terdampak bencana banjir pada 15 Maret 2024. Akibat bencana ini, pondasi jembatan di kedua sisi terguling dan jembatan sepanjang 15 meter dengan lebar 2 meter ambruk.
Untuk menjaga akses dan mengatasi terputusnya jalur akses di kedua desa tersebut, Pemprov Jatim membangun jembatan sementara berupa jembatan bailey dengan panjang 27 meter dan lebar 3,15 meter.
“Kita apresiasi Kepala PU Bina Marga yang selalu bergerak cepat jika ada jembatan rusak. Karena itu adalah komitmen Pemprov Jatim untuk selalu cepat dan tanggap ketika ada bencana. Sangat baik, terlebih pembangunan jembatan yang dilakukan selama kurang dari 6 bulan,” ujar Adhy.
“Masa pelaksanaan pembangunan jembatan tergolong singkat yakni 50 hari. Dimulai dari 11 Juni hingga 31 Juli 2024,” tegasnya.
Lebih lanjut Adhy juga menjelaskan bahwa pembangunan jembatan ini sebelumnya telah diusulkan oleh Bupati Tulungagung. Kemudian segera ditindaklanjuti melalui anggaran BTT oleh Pemprov Jatim untuk menyelesaikan pembangunan jembatan dengan anggaran Rp 2,7 miliar.
Untuk itu, Adhy juga berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang turut andil dalam pelaksanaan pembangunan jembatan Kalidawir.
Usai acara peresmian yang dilanjutkan dengan pembukaan pasar murah, Pj Gubernur Adhy Karyono menyatakan kawasan kuliner halal di Tulungagung merupakan contoh hasil integrasi dari Pemprov Jatim, Pemkab Tulungagung, BUMN (PT KAI Daops 7 Madiun) dan BUMD (Bank Jatim) dalam memberikan sesuatu yang berbeda.
“Ini kegiatan yang luar biasa. Karena ini baru pertama kali kita meresmikan kawasan kuliner halal di kawasan Pasar Sore lama di Tulungagung,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini tren dunia sudah menuju pada halal food, tourism dan halal industry yang sangat menjanjikan dan pasarnya semakin besar.
“Karena itu kita harus berbenah. Yang pertama berupaya percepatan sertifikasi halal untuk UMKM sertta melakukan pembinaan, bimbingan dan pelatihan agar betul-betul bsa bersaing,” sambungnya.
Pj Gubernur Adhy Karyono berharap kawasan kuliner halal di Tulungagung bisa tumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Tak terkecuali juga dapat membuat hiburan bagi masyarakat Tulungagung.
Sebelumnya, saat menyampaikan sambutan, pria berkacamata ini menyebut kawasan kuliner halal di Tulungagung merupakan yang pertama di Jawa Timur. Harapannya, nanti di semua kabupaten dan kota di Jawa Timur dapat tumbuh pula kawasan kuliner halal serupa.
“Kita berharap Jatim dapat menjadi pusat kawasan halal di Indonesia. Bahkan Asia. Ini menjadi PR Jatim,” tuturnya.
Ditambahkannya, Pemprov Jatim berkomitmen mendorong percepatan sertifikasi halal untuk menangkap peluang tersebut dan mengembangkan infrastruktur halal. Di antaranya, 12 lembaga pemeriksa halal, 47 lembaga pendampingan proses produk halal dan 42 rumah potong hewan, ruminansia bersertifikat halal, 44 RPH unggas bersertifikat halal, 305 juru sembelih halal yang bersertifikat BNSP.
“Maka dari itu, kami melakukan percepatan sertifikasi halal untuk KUMKM, melakukan pelatihan dan pendampingan agar KUKM menghasilkan produk yang mampu bersaing,” ucapnya.
Saat ini di Jatim sudah ada pula kawasan ekonomi khusus (KEK) industri halal di Sidoarjo.
“Jadi itu akan masuk industri-industri investor yang masuk dari luar untuk yang produk halal dan cara produk yang halal,” tandas Pj Gubernur Adhy Karyono.
Sementara itu, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, mengungkapkan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim memlilih kawasan pasar Sore lama sebagai pilot project kawasan kuliner halal di Tulungagung bukan tanpa alasan.
“Kawasan Pasar Sore lama dipilih karena ramainya kunjungan masyarakat yang hendak berburu kuliner. Ada sate yang terkenal, lodo ayam, kerupuk rambak, sanghai dan lainnya,” katanya.
Pj Bupati Heru Suseno membeberkan jika Pemprov Jatim dalam fasilitasi pada pelaku usaha di kawasan kuliner halal telah mengucurkan dana Rp 701 juta. Fasilitasi tersebut di antaranya berupa sertifikasi halal reguler bagi 68 pelaku usaha di kawasan kuliner halal, fasilitasi desain kemasan bagi 60 pelaku usaha, fasilitasi uji laboratorium bagi satu pelaku usaha dan fasilitasi merek terdaftar (HAKI) untuk 30 pelaku usaha.
Menambahi Pj Gubernur, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kadiskop UKM) Jatim, Endy Alim Abdi Nusa menyebut Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) Jatim yang sangat luar biasa.
Sebab, KUKM merupakan tulang punggung PDRB Jatim. Tercatat tahun 2022 sebesar 58,36% atau senilai Rp 1.593,67 triliun. Sedangkan tahun 2023, kontribusi KUKM sebesar 59,18% atau senilai Rp 1.747,991 triliun terhadap PDRB Jatim.
Endy Alim Abdi Nusa berharap kegiatan ini mendorong peningkatan kualitas produk UKM. Utamanya kualitas produk UKM yang terpercaya dan terjamin yntuk keamanan pangan konsumen.
“Kegiatan ini juga sebagai edukasi pentingnya produk halal. Sehingga menambah daya saing dan dapat meningkatkan perekonomian Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Tulungagung,” harapnya. [wed.bed.tam.gat]