Pemprov, Bhirawa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan Deklarasi Tanam dan Jaga Mangrove (Aksi “Tajam”) Provinsi Jawa Timur Tahun 2024 yang ditandai dengan ceremonial penanaman bersama bertempat di Kebun Raya Mangrove Surabaya pada hari Rabu (21/8).
Deklarasi Tanam dan Jaga Mangrove (Aksi “TAJAM”) Provinsi Jawa Timur Tahun 2024P yang dipimpin lt Asisten Perekonomian dan Pembanguan , Ir. Joko Irianto, M.Si , kemarin merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dengan dunia usaha.
Sektor dunia usaha yang ikut berkolaborasi tersebut yaitu Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MGAS) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang berada di Wilayah Kerja Jawa Timur diantaranya Husky CNOOC Madura Limited (HCML), ExxonMobil Cepu Limited (ECML).
Juga , Pertamina EP Cepu Zona 11 Field Sukowati, MEDCO Sampang, PETRNAS Carigali Ketapang – 2 Limited, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE – WMO), TIS Petroleum EP, Kangean Energy Indonesia Ltd, Pertamina Ep Cepu Zona 11 Field Poleng, Pertamina Ep Cepu Zona 12, PHE Tuban East Java, Saka Energy Muriah, Saka Indonesia Pangkah dan KrisEnergy Limited
Rangkaian kegiatan Deklarasi Tanam dan Jaga Mangrove (Aksi “Tajam”) Provinsi Jawa Timur Tahun 2024 telah dimulai sejak Hari Sabtu, (10/8) bertempat di muara Sungai yang melewati Kebun Mangrove Surabaya, Wilayah Pesisir Pantai Timur Surabaya (PAMURBAYA) oleh Komunitas Perkumpulan Penyelam Pencinta Alam Indonesia dengan dukungan Dunia Usaha.
Dalam kegiatan ini, diserahkan secara simbolis 20.000 batang bibit Mangrove jenis Rhizpora stillosa dan Bulguera gymnorrhiza sebagai bentuk dukungan nyata Dunia Usaha (SKK MIGAS 22 Tahun Mengelola Hulu Migas) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ditanam di Kebun Raya Mangrove Surabaya sebanyak 10.000 batang dab kepada Kelompok Masyarakat binaan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/ Kota di Pesisir Jawa Timur sebanyak 10.000 batang.
Plt Asisten Perekonomian dan Pembanguan , Ir. Joko Irianto, M.Si dalam sambutannya menjelaskan arti pentingnya penutupan lahan di Jawa Timur bagi capaian nilai Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) Jawa Timur yang menjadi agregat yang menggambarkan kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Jawa Timur.
Nilainya menjadi salah satu indikator Kinerja Gubernur yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa Periode 2021 – 2022 terjadi perubahan negatif penutupan Non Hutan seluas minus 14 Ha, namun demikian terjadi perubahan positif pada penutupan Hutan seluas 13.6 Ha.
Peningkatan kualitas tutupan lahan memiliki nilai penting dalam Mitigasi/ Adaptasi Perubahan Iklim. Kemudian Peningkatan Tutupan Lahan juga sendiri menjadi arahan penting Bapak Presiden Republik Indonesia yang meminta agenda kerja penanaman di seluruh Indonesia.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun menambahkan, dari kegiatan tersebut tentunya sejalan dengan Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang tentunya juga sangat menaruh perhatian akan pelestarian alam melalui “Sedekah Oksigen” yang merupakan gagasan Gubernur Jatim periode 2019-2024 Khififah Indar Parawansa.
“Perlunya Kualitas Tutupan Lahan, hal ini dikarenakan Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Sektor Kehutanan dan Lahan (Forest and Other Land Uses) serta mengendalikan Perubahan Iklim melalui Komitmen Folu Net Sink 2030,” katanya.
“Sehingga dirasa perlu dilakukan kegiatan aksi bersama Tanam dan Jaga Mangrove (Aksi “Tajam”), yakni melakukan penanaman untuk menambah tutupan lahan sekaligus berkomitmen bersama untuk menjaga dan mencatatkannya sehingga dapat digunakan secara bersama – sama dalam memberikan kontribusi positif dalam mencapai net sink tahun 2030 sub nasional Provinsi Jawa Timur, ” pungkasnya. [rac.gat]