Luncurkan ETLE Mobile Hand-Held
Kota Malang, Bhirawa
ETLE Mobile hand-held resmi diluncurkan Polresta Mapang Kota. Ini adalah perangkat genggam berbasis teknologi informasi yang dirancang khusus untuk membantu petugas kepolisian dalam tugasnya. Alat ini memiliki kemampuan mendeteksi dan menindak pelanggaran lalu lintas dengan cepat dan efisien.
Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Aristoanto Budi Sutrisno mengemukakan, penggunaan ETLE Mobile Hand-Held di Kota Malang merupakan pilot project di Indonesia.
“Cara kerjanya hampir sama seperti ETLE mobile yang sebelumnya dilanuching di Polda Jateng, namun untuk ETLE Mobile Hand-Held di Malang ini sebagai pilot project, dimana perangkat ini memudahkan petugas kepolisian dalam proses penindakan,” ungkap Kompol Aris, Rabu (24/7) kemarin.
Menurutnya alat ini terhubung langsung dengan pusat komando, sehingga data pelanggaran bisa langsung terkirim dan digunakan sebagai bukti dalam proses hukum.
“Jadi pelanggaran bisa dikonfirmasi secara lngsung di tempat bahkan bukti pelanggaran bisa langsung diprint out. Penindakan jadi lebih tepat sasaran pada pelanggar bukan pada pemilik kendaraan,”ujarnya.
Dipilihnya Kota Malang sebagai lokasi pilot project pertama di Indonesia lantasan Malang adalah kota pelajar dan kota wisata.
“Ini sebagai upaya percobaan sekaligus memberikan layanan pada masyarakat. Dengan layanan ini tidak ada pertemuan antara petugas dan pelanggar,” ujarnya.
Kompol Aris, lebih lanjut menyampaikan ada dua opsi dalam teknis penegakan hukum dalam pelanggaran lalu lintas. Yang pertama adalah print out di tempat kemudian ditempelkan langsung pada kendaraan yang melanggar.
Sedangkan yang kedua surat tilang dikirim ke rumah pelanggar ketika petugas tidak memungkinkan menghentikan kendaraan pelanggar.
“Misal pengendara roda empat melanggar rambu larangan parkir, maka akan kita tindak dengan print out yang ditempel di mobilnya sehingga dikonfirmasi langsung,”terang Aris.
Di Kota Malang, ada dua unit alat ETLE Mobile Hand-Held yang dioperasikan secara bergantian oleh 14 personel unit Turjawali yang terlatih. Alat ini telah diujicobakan selama sebulan terakhir untuk menunjkanh ETLE statis yang sudah terpasang di sejumlah jalan protokol.
“Memang sudah kita ujicoba sebulan terakhir. Ujicoba ini menyangkut alat, titik, sinyal, GPS, dan keakuratan data. Meski ujicoba, kami tetap melakukan penindakan pada 15 hingga 17 pelanggar lalu lintas,” kata dia.
ETLE Mobile hand-held ini keberadaanya mendapatkan apresiasi dari Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin yang turut hadir secara langsung dalam peluncuran inovasi ini. Menurutnya, ETLE Mobile hand-held menjadi jawaban atas permasalahan tingginya pertumbuhan kendaraan di Jatim.
Kombes Komarudin menyampaikan Tingginya pertumbuhan kendaraan ini diiringi dengan tingginya angka pelanggaran lalu lintas.
“Maka dibutuhkan berbagai inovasi untuk menyikapi berbagai permasalahan ini. Saya apresiasi Polresta Malang Kota,” kata Komarudin.
Melalui inovasi ini, maka petugas secara mobile dapat melihat pelanggaran di lokasi melalui teknologi. Dengan inovasi ini, maka kepatuhan lalu lintas diharapkan juga meningkat.
Ini lanjut di, tujuannya adalah untuk meningkatkan kedisiplinan pengguna jalan. Program ini pilot project di Indonesia.
“Ke depan kami berupaya untuk penambahan perangkat, sehingga personel yang bergerak di lapangan bisa lebih banyak,” tukasnya.[mut.ca]