32 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pelayaran Perintis, Kunci Keberlanjutan Tol Laut

Oleh :
Wahyu Kuncoro
Dosen pengampu mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Sejak dimulai tahun 2015 silam, kebijakan tol laut telah memberikan dampak signifikan dalam memperlancar distribusi barang di seluruh Indonesia. Program tol laut telah berhasil menghubungkan wilayah di kawasan tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP) dengan pusat-pusat ekonomi di wilayah lain.
Kebijakan tol laut bisa memberikan dampak besar karena didukung oleh visi pemerintahan yang secara sungguh – sungguh dan konsisten dalam menggarap kebijakan ini. Artinya, selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo memberikan atensi dan komitmen dalam mewujudkan proyek tol laut.
Pertanyaannya kemudian, apakah pasca Presiden Joko Widodo lengser di penghujung tahun 2024 ini, pemerintahan yang baru akan memiliki atensi dan komitmen yang sungguh-sungguh dalam melanjutkan pengembangan tol laut ini?
Mendiskusikan tentang keberlanjutan atau masa depan program tol laut ini tentu tidak bisa dipisahkan dari apa capaian yang bisa diberikan oleh kebijakan tol laut sehingga pantas untuk dilanjutkan.

Meningkatkan Konektivitas antarwilayah
Kehadiran tol laut salah satunya adalah meningkatkan konektivitas antarwilayah. Meningkatnya konektivitas antarwilayah memberikan kesempatan bagi pengembangan ekonomi lokal dan mengurangi keterpencilan beberapa daerah. Masyarakat di wilayah-wilayah 3TP dapat merasakan manfaat langsung dari infrastruktur tol laut. Manfaat ini bisa dalam bentuk ketersediaan barang dan lapangan kerja baru.
Program tol laut tidak hanya memainkan peran penting dalam meningkatkan konektivitas dan distribusi, tetapi juga memiliki potensi besar untuk terus berkontribusi dalam mengatasi tantangan pembangunan di 3TP pada masa depan. Dengan pendekatan berkelanjutan dan terencana dengan baik, maka program tol laut dapat menjadi salah satu pilar utama untuk mencapai pembangunan inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia. Program tol laut dapat menjadi kunci untuk memperkuat posisi Indonesia dalam konteks ekonomi global.
Konektivitas yang lebih baik antarwilayah akan meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Dengan memanfaatkan jalur tol laut, Indonesia dapat lebih efisien dalam mengelola rantai pasok dan meningkatkan ekspor barang ke pasar internasional. Hal ini dapat membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih luas, dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama dalam perdagangan regional dan global.

Berita Terkait :  Akselerasi Edukasi dan Sosialisasi Penggunaan Susu Ikan

Infrastruktur Kunci Daya Saing Nasional
Konektivitas yang ditingkatkan di seluruh Nusantara dapat meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas regional. Dengan menjalin hubungan ekonomi yang erat melalui jalur tol laut, Indonesia dapat memperkuat kerjasama dengan negara-negara tetangga. Serta, membangun kemitraan yang lebih kuat di tingkat regional.
Dalam konteks geopolitik global, program tol laut mencerminkan peran Indonesia sebagai pemain kunci dalam mengelola jalur maritim yang strategis. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis, terutama dalam hal jalur laut yang menghubungkan Samudra Indonesia dan Pasifik.
Dengan begitu, tol laut tidak hanya akan memperkuat dominasi Indonesia di kawasan ini, tetapi juga dapat memberikan dampak positif dalam tata kelola jalur laut global dan perdagangan internasional. Sebutlah dalam hal geopolitik regional, program tol laut dapat menjadi faktor yang mendorong integrasi ekonomi di Asia Tenggara.
Oleh karena itu, penguatan konektivitas laut antar-negara dalam kawasan, dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perdagangan dan investasi. Dengan demikian, Indonesia dapat memainkan peran lebih proaktif dalam membangun kerjasama ekonomi dengan negara-negara ASEAN, dan mitra-mitra strategis di luar kawasan. Namun, seiring dengan keuntungan-keuntungan geopolitik, Indonesia juga perlu memperhatikan implikasi keamanan dan geopolitik, yang mungkin muncul seiring dengan perkembangan program tol laut.
Pengamanan jalur laut dan infrastruktur terkait, menjadi krusial untuk melindungi kepentingan nasional. Dan memitigasi risiko potensial, seperti kejahatan maritim atau ketegangan geopolitik di kawasan. Dari perspektif global, keberhasilan program tol laut dapat memperkuat posisi Indonesia dalam geopolitik ekonomi global. Negara-negara dengan konektivitas laut yang kuat memiliki daya tarik investasi lebih besar dan peran lebih signifikan dalam tata kelola perdagangan dunia.
Salah satu langkah mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia adalah dengan memperkuat konektivitas antar wilayah. Caranya dengan membangun infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, deep seaport, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata maritim. Bicara syarat utama menjadi poros maritim dunia, terlebih jika bermaksud mengambil potensi ekonomi dari kepadatan lalu lintas kapal-kapal yang melalui perairan Indonesia, tentu mensyaratkan infrastruktur kelautan harus dibangun dan dikembangkan secara modern.

Berita Terkait :  Mengapa Eri Cahyadi, Mengapa Armuji

Peran Pelayaran Perintis PT Pelni
Infrastruktur kelautan pertama-tama berfungsi memastikan efesiensi jalur logistik barang-barang kebutuhan pokok antarpulau-pulau melalui sebaran pelabuhan pengumpan (feeder) dan pelabuhan perintis secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Adanya disparitas harga yang cukup tinggi antara wilayah Barat dan Timur, membuat pemerintah terus berupaya mengoptimalkan tol laut.
Manfaat dari tol laut sendiri ialah menurunkan biaya logistik alur distribusi, menekan disparitas harga bahan pokok, harga barang stabil akibat tingkat inflasi terjaga, mendorong pertumbuhan sentra ekonomi baru, meningkatkan konektivitas komoditas antarpulau. Pertumbuhan ekonomi yang terpusat di Pulau Jawa mengakibatkan inefisiensi transportasi laut di Indonesia karena ketidakseimbangan muatan balik dari wilayahwilayah yang pertumbuhan ekonominya rendah, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.
Tol laut sebagai sebuah konsep dirancang untuk memperkuat jalur pelayaran yang ditujukan bagi pemerataan pertumbuhan ke Indonesia bagian timur, menurunkan biaya logistik juga menjamin ketersediaan pokok strategis di seluruh wilayah Indonesia dengan harga relatif sama sehingga kesejahteraan rakyat semakin merata.
Melalui program tol laut diharapkan akan dapat mempercepat integrasi antara kawasan pelabuhan dengan kawasan industri dan kawasan ekonomi serta kluster-kluster ekonomi untuk menopang kebutuhan akan arus barang dan logistik di pelabuhan. Tol laut merupakan suatu bentuk konektivitas laut melalui kapal-kapal besar dari wilayah Indonesia bagian barat menuju Indonesia bagian timur dan sebaliknya secara teratur, terencana, dan kontinyu atau berkelanjutan.
Dalam konteks inilah maka penyelenggaraan pelayaran perintis harus bisa berjalan lebih efisien dan inovatif, dengan harapan jika pelayaran perintis bisa lebih efisiensi tentunya akan meningkatkan produktivitas dan mendorong pembiayaan penyelenggaraan angkutan laut perintis yang efisien, inovatif, dan berkelanjutan. Penyediaan kapal perintis adalah bagian dari operasional program Tol Laut untuk meningkatkan konektivitas dari dan ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP) di Indonesia. Begitu pentingnya program ini sebagai bagian dari pemerataan hasil-hasil pembangunan untuk masyarakat Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun 2024 ini memberikan tugas PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni di melayani 30 trayek kapal perintis di 18 wilayah di Indonesia. Adapun, trayek penugasan kapal perintis tersebut mengalami penyesuaian dari 2023 lalu. Jika pada 2023 Pelni menjalankan penugasan sebanyak 42 trayek kapal perintis, maka di 2024 hanya 30 trayek dengan 30 unit kapal perintis yang akan dijalankan oleh perseroan. Penyesuaian tersebut sudah berlaku per 1 Januari 2024.
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) sampai hari ini berkomitmen untuk memenuhi standar regulasi dan ketentuan dalam menjalankan penugasan Kapal Tol Laut. Peran yang diberikan kepada PT Pelni didasarkan pada Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2017 dan Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 247 Tahun 2019.
Angkutan laut kapal perintis diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah terutama pada daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP) serta menjadi promote the trade dan memicu pertumbuhan ekonomi. Layanan Kapal Perintis ini bertujuan untuk menghubungkan daerah yang masih tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan yang belum berkembang dengan daerah yang sudah berkembang atau maju dan menghubungkan daerah yang moda transportasinya belum memadai.

Berita Terkait :  Mewaspadai Anarsisme Seks di Kalangan Remaja

———- *** ————

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img