Pemprov Jatim, Bhirawa.
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melangsungkan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi dan Bimbingan Teknis Pengelola Perpustakaan Umum Tahun 2024 selama 4 hari di Hotel Movenpick Surabaya, Jawa Timur.
Bimtek tersebut merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme para pengelola perpustakaan di seluruh Indonesia. Dengan dukungan semua pihak, perpustakaan dapat menjadi pusat belajar dan sumber informasi yang memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Saat menutup Bimtek tersebut, Pustakawan Perpustakaan Nasional Drs Muhammad Syarif Bando MM menyampaikan sambutan Plt Kepala Perpustakaan Nasional, Prof E Aminudin Aziz M.A Ph.D. Syarif Bando mengatakan, Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) adalah peningkatan peran dan fungsi Perpustakaan melalui pelibatan masyarakat sebagai wahana belajar sepanjang hayat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pengguna perpustakaan.
Program TPBIS adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional RI yang melibatkan pemerintah daerah baik provinsi maupun Kab/Kota untuk mengembangkan fungsi dan peran perpustakaan dalam memberikan pelayanan sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.
Sedangkan Bimtek SPP-TIK ini merupakan upaya peningkatan kapasitas bagi tenaga perpustakaan mitra TPBIS, sehingga perpustakaan yang dikelola dapat mendukung berprosesnya transfer pengetahuan dan menjadikan perpustakaan sebagai wadah bagi masyarakat untuk menemukan solusi dalam permasalahan-permasalahan yang ada melalui membaca dan bertukar informasi.
Dalam kegiatan Bimtek SPP-TIK¸ peserta diberikan ilmu untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan, menyelenggarakan kegiatan pelibatan masyarakat, serta melaksanakan advokasi kepada pihak-pihak yang berpotensi mendukung kegiatan perpustakaan dalam berbagai bentuk, baik material maupun non material. Peserta juga dibekali kemampuan dasar untuk melakukan publikasi kegiatan TPBIS dari yang paling sederhana melalui media sosial hingga media arus utama.
Ia juga mengatakan, tujuan diselenggarakannya TPBIS ini secara umum terangkum dalam arah kebijakan Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024, yaitu, peningkatan budaya literasi melalui pemasyarakatan kegemaran membaca, penguatan konten literasi dan transformasi perpustakaan melalui peningkatan akses dan kualitas layanan berbasis inklusi sosial bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter.”Secara spesifik, tujuan TPBIS adalah terciptanya masyarakat sejahtera melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” katanya.
Ia juga mengatakan, Perpustakaan Nasional RI berharap seluruh peserta Bimtek dapat menyerap setiap ilmu yang diberikan, dan dapat menerapkannya langsung dalam penyelenggaraan perpustakaan yang dikelola oleh peserta Bimtek.
Hal ini dikarenakan Program TPBIS mendorong keluwesan pelayanan perpustakaan, dengan pemahaman awal bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki tingkat kebutuhan akan literasi serta potensinya masing-masing, maka, perpustakaan desa/kelurahan sebagai wadah pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat di lingkungan terkecilnya, melaksanakan fungsinya sesuai kebutuhan dan potensi masyarakat.
“Ada yang bergerak dengan mengajar baca tulis tambahan bagi siswa yang kesulitan dalam belajar di sekolah, ada yang menyelenggarakan pelatihan komputer level dasar, ada pula yang menyelenggarakan pelatihan memanfaatkan sumber daya alam hingga dikemas secara baik dan siap dijual. Setiap daerah yang unik menyebabkan kegiatan masyarakat di perpustakaan yang bertransformasi pun unik, selaras dalam langkah masyarakat setempat menuju kemajuan,” paparnya.
Syarif juga mengatakan, peserta nantinya tidak dilepas begitu saja namun ad pendampingan dari dinas perpustakaan yang ada di provinsi dan daerah. “Yang paling bagus di Jatim, pustakawan ahli utama juga diberikan wilayah untuk membantu pejabat struktural sehingga Jatim akan kembali menorehkan prestasi yang sangat baik,” katanya.
Selama lima tahun terakhir ini, lanjut Syarif, posisi Provinsi Jatim selalu teratas dalam pengelolaan perpustakaan yang membangun dengan cara IKI (Inisiatif, Kolaboratif, dan Inovatif). “Bagus sekali ada implementasi IKI, ” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Ir Tiat S Suwardi M.Si melalui Sekretaris, Dwiko Yudhi Widodo SH, M.AT menyampaikan mengenai banyak hal yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur agar terus berkembang seiring dengan arahan Perpustakaan Nasional RI.
Salah satu peserta Bimtek, Wahyu Hari Purnomo mengatakan, dengan mengikuti Bimtek ini semakin menambah pengetahuan dengan nantinya akan diterapkan di daerah masing masing. “Kebanyakan kami ini dari nol, setelah mendapatkan bimbingan maka semakin banyak materi yang didapatkan dengan padat dan jelas. Kami akan menerapkan ilmu yang telah didapat ini,” katanya. (rac.hel).