28 C
Sidoarjo
Saturday, October 5, 2024
spot_img

Warga RT 01 RW 01 Kelurahan Warugunung Surabaya Ingin Bangun RTH, Jalan Inspeksi, Geblak Hadap Sungai

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Jajaran pengurus RT 01 RW 01 Warugunung Kota Surabaya berniat membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau jalan inspeksi juga program Geblak (Gerakan Balik Kanan) Rumah menghadap sungai di bantaran Kali Surabaya.

Upaya ini akan dilakukan seusai mendengarkan arahan pada saat rembuk lingkungan yang telah diselenggarakan sebelumnya oleh Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jawa Timur tanggal 21 Agustus 2024.

Untuk merealisasikan niatan jajaran pengurus RT 01 RW 01 Kelurahan Warugunung, mereka mengundang kembali Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jawa Timur agar bisa menjelaskan ke warganya, sekaligus ingin mengetahui upaya dan langkah apa saja yang harus mereka siapkan untuk merealisasikan niatan membangun RTH dan jalan Inspeksi.

Pertemuan bersama warga itu berlangsung di Lapangan Stren Mas Kelurahan Warugunung, Jumat malam (27/9). Hadir dari Tim Patroli Air Terpadu Prov Jatim seperti Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur, dua NGO Lingkungan Hidup (Konsorsium Lingkungan Hidup dan Garda Lingkungan).

Dan Lurah Warugunung Doni Kurniawan, juga hadir ketua RT 07 RW 01 Kelurahan Warugunung yang ingin juga mendengarkan secara langsung rembuk lingkungan yang digagas RT 01 RW 01 Kelurahan Warugunung.

Dalam kegiatan rembuk tersebut, nampak beberapa warga antusias agar sepanjang Lapangan Stren Mas dan beberapa rumah yang masuk dalam RT 01 RW 01 tersebut dijadikan percontohan untuk pembangunan jalan inspeksi dan RTH.

Berita Terkait :  Pemdes dan Anggota DPRD Gresik Kolaborasi Mencari Solusi Kekeringan di Desa Ganggang

Bahkan salah satu warga, Agus menyampaikan siap untuk membangun jalan inspeksi sepanjang rumahnya. Warga lainnya yang juga mantan RT di tahun 1991, Bambang Tri Harianto sangat senang jika lapangan Stren Mas akhirnya dilakukan perubahan yang lebih baik dengan keberadaan jalan inspeksi dan RTH.

“Dari dulu hingga sekarang kami pertahankan lahan ini. Akhirnya ada perubahan lebih baik. Bisa ada jalan inspeksi, RTH, hingga tempat wisata ” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan pengurus RT 01 RW 01 seksi pembangunan, Franky yang mengatakan, dari warga yang hadir dalam rembuk sebanyak 80 persen, sisanya 20 persen masih enggan untuk hadir.

Namun pihaknya siap untuk melakukan pendekatan bersama kelurahan Warugunung, agar pelaksanaan pembangunan bisa berjalan dengan lancar.

Ketua RT 01 RW 01 Kelurahan Warugunung Terry Dwi Ardi Utama mengatakan, selain ada jalan inspeksi dan beberapa program lainnya di lapangan Stren Mas, bantaran sungai harus ada pembangunan tanggul agar air sungai tidak masuk dan berdampak pada kerusakan jalan inspeksi dan RTH yang nantinya telah dibangun.

Langkah selanjutnya, kata Terry, warga berkoordinasi dengan RT dan RW untuk mendesain lapangan Stren Mas tersebut sehingga bisa mendapat persetujuan dari pihak terkait seperti BBWS Brantas, Perum Jasa Tirta, dan lainnya.

Lurah Warugunung, Donny Kurniawan mengatakan, nantinya pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Tim Patroli Air Terpadu terkait penataan lingkungan bantaran sungai di RT 01 RW 01 Kelurahan Warugunung dengan instansi terkait seperti BBWS Brantas.

Berita Terkait :  Tahun Depan, Arjuna Agro Techno Park Siap Dinikmati

“Warga juga berkoordinasi dan mendesain wilayah bantaran terutama di RT 01 RT01 Kelurahan Warugunung ini seperti apa. Kemudian untuk pembangunan, mungkin bisa diusahakan melalui CSR (Corporate Social Responbility) atau mungkin BBWS Brantas ada anggaran untuk pembangunan jalan inspeksi,” katanya.

Koordinator Tim Patroli Air Terpadu Prov Jatim yang juga Direktur NGO KLH, Imam Rochani mengatakan, lapangan Stren Mas dan beberapa rumah yang ada di RT 01 RW 01 Kelurahan Warugunung sudah seharusnya nantinya bisa menjadi pilot project bagi warga bantaran sungai lainnya.

Ia juga menambahkan, jika warga memiliki niatan kuat untuk perubahan tersebut maka pihaknya juga akan membantu untuk mencarikan CSR ke beberapa perusahaan. “Harapannya pinggir sungai juga akan menjadi indah dan kebersihannya terjaga seperti di Geblak Jambangan,” katanya.

Kemudian perwakilan DLH Jatim menyampaikan, pihaknya berwenang di sisi kualitas air yang berhubungan dengan pencemaran air. DLH Jatim juga melakukan penilaian Indeks Kualitas Air sungai, dengan melihat hasil laboratorium.

Pencemaran air bisa dilakukan oleh kegiatan usaha baik kecil, menengah dan besar yang mengeluarkan limbah, disisi lain pencemaran air juga bisa dikarenakan limbah domestik atau limbah dari warga masyarakat itu sendiri. Untuk itulah diperlukan IPAL (Instalasi pengolahan air limbah)

Dan perwakilan Satpol PP Prov Jatim juga menyampaikan harapannya agar kesadaran warga masyarakat tumbuh untuk bisa menata lingkungannya hidup di bantaran sungai.

Berita Terkait :  Dinsos Jatim Adakan Monev Pendataan di UPT RSBL Pasuruan

Karena disisi lain, jika dilakukan penertiban maka biaya yang ditimbulkan akan lebih besar dan lebih banyak memakan tenaga yang cukup banyak. [rac.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img