28 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Warga Kota Batu Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan dan Jadikan Sepak Bola Alat Persatuan

Kota Batu, Bhirawa.
Alun-alun Kota Batu mendadak ramai di hari Rabu (2/10) malam. Ratusan orang dari Komunitas Aremania Batu dan para simpatisan berkumpul dan mengelilimgi panggung yang dibuat unuk mengenang Tragedi Kanjuruhan (T-Kanjuruhan).

Mereka menggelar refleksi dan doa bersama untuk para korban. Selain itu momen ini juga menghimpun semangat untuk menjadikan sepak bola sebagai ajang pemersatu bangsa.

Acara peringatan sekaligus doa bersama yang diberi tajuk ‘Indonesia Damai’ ini menjadi momentum penting untuk mengenang para korban Tragedi Kanjuruhan. Semangat persatuan dan keadilan harus terus ditegakkan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

“Dan yang tak kalah penting, dunia sepak bola harus menjadi media persatuan, dan bukan menyebabkan perpecahan,” ujar Bagus, salah satu Aremania yang hadir dalam Doa Bersama, Rabu (2/10) malam.

Ratusan suporter dan simpatisan yang hadir mengadakan doa Tahlil untuk para korban Tragedi Kanjuruhan. Mereka semua berharap agar para korban mendapatkan ampunan dosa dari Tuhan YME sehingga mendapatkan kebaikan dalam kehidupan berikutnya.

Selain suporter dan para simpatisan, Malam Doa Bersama ini juga dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk para calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Kota Batu 2024.

Mereka turut berbaur dengan warga lainnya yang mengaku bahwa Tragedi Kanjuruhan masih membawa luka dan kesedihan mendalam bagi mereka.

Berita Terkait :  Juara Umum PON XXI, Atlet Gantole Jatim Masih Berburu Emas

Dan acara ini merupakan momen refleksi bersama serta sebagai pengingat bahwa perjuangan untuk keadilan dan perubahan dalam dunia sepak bola Indonesia harus terus dilanjutkan.

“Merawat ingatan dan menolak lupa adalah kewajiban kita bersama sebagai bangsa yang menginginkan kedamaian,” tambah suporter lain.

Mendapatkan undangan dari komunitas Aremania, paslon nomor urut 1, Nurochman dan Heli Suyanto menyatakan apresiasi dan dukungannya kepada Aremania.

“Saya berterima kasih kepada dulur-dulur Aremania atas undangan ini. Mengenang tragedi yang menimpa saudara-saudara kita di Stadion Kanjuruhan dua tahun lalu adalah tanggung jawab bersama kita,” ujar Cak Nur, panggilan akrab Nurochman.

Ia berharap agar tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang ini menjadi yang terakhir di dunia sepak bola Indonesia. Dan keadilan harus segera ditegakkan untuk seluruh keluarga korban.

“Semoga tragedi ini menjadi luka terakhir yang kita alami bersama. Dan acara malam ini menjadi pengingat bahwa keadilan harus diperjuangkan,” tambah Cak Nur.

Ia juga menampik bahwa kehadirannya di acara doa bersama ini berkaitan dengan politik di Pilkada Kota Batu. Kehadirannya murni karena rasa kemanusiaan.

“Kedatangan saya di sini bukan untuk urusan politik, melainkan karena ini adalah tragedi kemanusiaan. Luka yang ditinggalkan oleh tragedi ini tidak bisa dilupakan begitu saja,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan calon Wakil Wali Kota, Heli Suyanto. Ia menyampaikan pesan penting terkait peristiwa ini agar sepak bola menjadi alat untuk bersatu dan bukan untuk bercerai berai.

Berita Terkait :  PCU mengajak Mahasiswa Josai International University Study Tour Mengenal Budaya Indonesia

“Karena Tragedi Kanjuruhan bukan hanya sekadar cerita, tapi juga sebagai pengingat bahwa sepak bola seharusnya menyatukan, dan bukan justru memisahkan,” pesan Heli. [nas.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img