28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Warek 3 Untag, Sempat Berpolitik Kini Mengabdi jadi Akademisi


Surabaya, Bhirawa
Dua bulan lalu, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) baru saja memantik jajaran rektorat. Diantara nama-nama pembantu wakil rektor Untag tersebut, ada Dr. Sumiati, M.M., yang dilantik sebagai Wakil Rektor III Untag Surabaya.

Sebelum memutuskan berkarir didunia akademisi, Sumiati pernah berkiprah di dunia politik nasional. Ia bahkan pernah mendampingi penyanyi sekaligus anggota DPR RI, Krisdayanti, dalam kampanye bertajuk “Perempuan Hebat, Indonesia Kuat”.

Namun di balik sorot lampu politik dan panggung publik itu, Sumiati tetap setia pada panggilan sejatinya di dunia pendidikan.

Lahir di Gresik, 4 Januari 1969, Sumiati tumbuh dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang pedagang bahan bangunan dan pamong desa, sementara ibunya, ibu rumah tangga yang gigih menanamkan semangat pendidikan. “Saya masih ingat, ibu sering bilang, anaknya harus sekolah tinggi dan bermanfaat bagi orang lain,” kenangnya.

Sejak kecil, Sumiati menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Tanjung dan SMP Negeri 1 Cerme Gresik. Alih-alih masuk SMA, ia diarahkan ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG), dengan harapan kelak menjadi guru. Namun, hidup membawanya pada jalan yang lebih luas. Setelah menolak dinikahkan muda, Sumiati memilih menempuh kuliah sambil bekerja sebagai guru les. Keputusan berani itu menjadi langkah awal perjalanan panjangnya.

Usai meraih gelar sarjana di IKIP, Sumiati menapaki dunia yang jauh dari panggung akademik. Ia bergabung dengan SCTV Surabaya pada 1992-1996, saat televisi swasta masih bisa dihitung jari. Di sana, ia menulis sinopsis film untuk promosi di surat kabar dan belajar langsung dari budayawan Arswendo Atmowiloto.

Berita Terkait :  Pemkab Madiun Gelar Kick-Off Integrasi Layanan Primer

“Awalnya tulisan saya polos, hanya menceritakan isi film. Tapi dari pelatihan itu, saya belajar menulis yang menggugah dan provokatif,” ujarnya tersenyum.

Namun, perjalanan kariernya di media harus berhenti ketika kebijakan pemerintah mewajibkan seluruh siaran televisi dipusatkan di Jakarta. Di tengah kondisi ibunya yang sakit, ia memutuskan pulang ke Gresik dan kembali ke dunia pendidikan.

Pada Desember 1996, Sumiati resmi bergabung dengan Untag Surabaya sebagai dosen setelah menyelesaikan studi Magister Manajemen. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai Wakil Direktur III Akademi Sekretaris Manajemen Indonesia (ASMI) Surabaya. Namun ketika aturan pemerintah melarang rangkap jabatan, pilihannya jatuh pada Untag tempat yang kini menjadi rumah keduanya.

Dari dunia akademik, langkahnya merambah ke ranah pemberdayaan perempuan. Ia bergabung dengan Koperasi Mega Gotong Royong (Komegoro) Jawa Timur dan kemudian dipercaya menjadi Direktur Forum Perempuan Nasionalis Indonesia (FPNI) Jatim. Dari organisasi ini, Sumiati menapaki panggung internasional lewat program International Visitor Leadership Program (IVLP) di Amerika Serikat, menjelajahi tujuh negara bagian dan lima benua.

Kiprahnya di organisasi perempuan membuka pintu ke dunia politik. Tahun 2005-2010, ia aktif di DPD PDIP Jawa Timur, lalu terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2009-2014, membidangi kesehatan, pendidikan, dan sosial. “Politik itu dunia yang keras, tapi banyak ruang belajar. Saya tidak ingin hanya menikmati panggung, tapi memberi arti bagi masyarakat,” ujarnya.

Berita Terkait :  Gubernur Khofifah Optimis Jadi Penguat Budaya Suku Tengger Bromo

Di masa itu pula, Sumiati ikut mendampingi Krisdayanti dalam kampanye politiknya. Ia dipercaya menjadi Steering Committee (SC) dan ikut menyusun strategi kampanye yang sukses mengantarkan sang diva ke kursi legislatif. “Itu pengalaman yang berharga. Saya belajar banyak tentang komunikasi politik dan kekuatan perempuan dalam memimpin,” tuturnya.

Meski kemudian diminta kembali ke dunia politik, Sumiati memilih fokus mendukung anaknya yang kini menjadi anggota DPRD Kabupaten Gresik. Ia lebih memilih kembali ke kampus, tempat ia merasa bisa memberi dampak nyata melalui pendidikan.

Sejak kembali ke Untag, Sumiati menorehkan berbagai prestasi. Ia menjadi penggagas berdirinya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 Untag Surabaya pada 2016, yang kini menjadi rujukan nasional. Ia juga satu-satunya Master Assessor BNSP di Untag dan memiliki Sertifikat Instruktur Level 6.

Atas dedikasi dan kiprahnya, pada 19 Agustus 2025 Sumiati resmi dilantik sebagai Wakil Rektor III Untag Surabaya. Baginya, pengalaman politik dan pendidikan adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. “Pendidikan melatih saya konsisten, politik membentuk saya tangguh,” ucapnya mantap.

Sebagai ibu tunggal dari empat putra yang kini sukses di bidang masing-masing, Sumiati menjadi teladan tentang keteguhan dan keberanian perempuan. Tak heran jika rekan-rekannya di forum politik menjulukinya “Mrs. Struggle” – sosok yang tak pernah menyerah menghadapi tantangan.

Prinsip hidupnya sederhana pelajari sesuatu secara total, aplikasikan yang relevan, dan jadikan sisanya bekal pengalaman. “Saya berusaha menerima, bersyukur, dan berpikir positif. Orang mau bicara apa pun tentang saya, tidak peduli. Yang tahu diri saya, ya saya sendiri,” pungkasnya. [ina.wwn]

Berita Terkait :  Bupati Pasuruan Sebut Wisata Alam Banyubiru Perlu Perbaikan

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru