25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Wali Kota Madiun dan Kapolresta Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III

Pemkot Madiun, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun bersama Kepolisian Resot Madiun Kota menghadiri kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III, hasilkan 12 ton dikirim ke Bulog Madiun yang digelar bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Sabtu (27/9/2025).

Kegiatan panen raya ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Madiun bersama Polri dan dengan stakeholder terkait dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor pertanian jagung yang menjadi salah satu komoditas unggulan di wilayah Kota Madiun.

Selain menghadiri panen raya, Wali Kota Madiun, Dr. Madiun dan Kapolres Madiun Kota yang diwakili oleh WakaPolres Madiun Kota, Kompol I.Gusti A. Ananta juga turut memberangkatkan pengiriman hasil panen jagung ke Perum Bulog Madiun.

Wali Kota Madiun, Dr. Madiun kepada awak media usia acara menyatakan, panen jagung hari ini, hasilnya kagung cukup bagus. Hasil jagung akan dikirim ke Bulog dengan harga jagung kering Rp 5.500/Kg nya.Kalau jagung bisa menghasilkan 12 ton dengan harga Rp 5.500/Kg paling tidak bisa menghasikan Rp 50 juta lebih.

Kalau disini Kota Madiun terdapat lahan 17 hektare nanti ditanami jagung semua secara modern yang saat ini hasilnya kurang optimal, nanti akan dikelola secara optimal dipipik secara optimal agar dapat menghasilkan yang optimal. Swkarang ini panen jagung seluas 4 hektare dan yang belum di panen masih 6 hektaer yang nanti akan lengkapa llahan 17 hektare untuk ditanamai jagung semua. “Hasil panen jagung dikirim ke Bulog madiun. Kalau nanti ada anak stunting dan ibu hamil pas panen jagung, kalau dia minta ya kita kasih,”jelas Wali Kota.

Berita Terkait :  Plengesengan Sungai Welang Sepanjang 20 Meter di Kabupaten Pasuruan Ambrol

Kapolres Madiun Kota yang diwakili, Wakapolres Madiun Kota, Kompol I.Gusti A. Ananta kepada awak media usai acara menyatakan, panen jagung hari ini (Sabtu 27/9/2025) bisa penen dilahan 4 hektare disalurkan ke Bulog Madiun dan sisalurkan ke Koperasi Merah Putih.

“Ya intinya program ini atas instruksi Kapolri dan Presiden Prabowo Subiyantom untuk meningkatkan tanaman jagung. Karena tanaman jagung masih berkurang dan kita meningkatkan dari sektor jagung ini. Mudah-mudah di Madiun bisa menyangga di sektor jagung di Jawa Timur dan seluruh Indonesia,” katanya.

Dalam masalah ini, lanjutnya, Polres Madiun Kota tidak bisa bekerja sendiri dan berkolaborasi dengan TNI, Forkopimda, DKPP dan jajaran lainnya agar program ini bisa bermasfaat bagi masyarakat. Juga sesuai pertintah Kapolres Madiun Kota dan Wali Kota Madiun, tanaman jagung ini akan diperluar dari 4 hektare menjadi 17 hektar. Nanti rencananya akan mengundang pakar, dimana di Kota Madiun itu sekarang ini ada jagung empat buah.

“Untuk itu kami minta agar dibantu oleh DKPP mengundang Profesor dari Jogyakarta karena di Madiun terdapat jagung satu batang ada 4 buah. Karena itu di Kota Madiun sekarang ini tanaman jagung akan diperluar sampai 17 hektare dengan jenis jagung hibrida 4 tangkai sebagai uji coba. Jika uji ciba ini berhasil, kami akan mengundang Kapolri kesini,”terang Wakapolres Madiun Kota.

Hal itu dimaksudkan, sekarang ini di Kota Madiun tidak kekurangan makan beras dan jagung.Meski demikian, sesuai instruksi Presiden, tanaman jagung untuk tersus diupayakan ditingkatkan hasilnya. Karena itu juga, sesuai perintah Pak Wali Kota Madiun untuk terus menanam jagung di lahan-lahan kosong Pemkot Madiun untuk dioptimalkan. Dalam hal ini, sekarang di Kota Madiun masih terdapat lahan kosong sekitar 12 hektare lebih.

Berita Terkait :  Waspada Inflasi Daerah

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Totok Sugiarto juga menyatakan, sekarang ini lahan tanah kosong milik Pemkot Madaiun sekitar 12 hektare. Dan jagung tanaman kwartal III ini sebenarnya bukan terlambat panen. Tetapi jagung-jagung itu sengaja dikeringkan dilahan untuk mengurangi tenaga.

“Nanti pas jagungnya dipanen atau dipetik tinggal mipili saja. Ya intinya panen jagung menunggu waktu yang tepat. Karena jagung itu sengaja dikeringkan dilahan dan baru dipanen/dipetik setelah tepat waktunya,”terang Kepala DKPP.

Ditanya perbedaan dengan tanam jagung ungu yang belum lama ini dipenen oleh Wali Kota Madiun di Ngrowo Bening beberapa waktu lalu. Totok mengatakan, sekmennya tetap ada perbedaannya. Kalau jagung ungu hanya dengan umur sekitar 70 hari sudah dapat di panen. Hanya dedanya kalau jagung ungu hanya untuk bahan tambahan makanan manusia. Tetapi kalau jagung biasa janten empat itu usia tanam 3 bulan dan jagungnya bisa untuk makanan burung dan sebagainya. “Dari hasil tanaman jagung ini, semuanya di terima Bulog Madiun,” jelasnya.[dar.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru