Pemkot Batu, Bhirawa
Wali Kota Batu, Nurochman menegaskan bahwa pembangunan Kota Batu harus dilakukan secara seimbang antara sisi fisik dan ekonomi, dengan spiritual dan moral.
Untuk itu ia berkordinasi dengan Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) kota ini untuk membangun moderasi beragama. Dengan langkah ini menjadi kunci untuk mencegah radikalisasi dan menjaga stabilitas sosial.
Sebagai wali kota, Nurochman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai Islam washathiyah atau moderat dengan mengambil jalan tengah atau proporsional dalam menyikapi segala aspek kehidupan.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong memperkuat nilai-nilai Islam Washathiyah, terutama kepada generasi muda. Karena mereka adalah penentu masa depan yang moderat, cinta tanah air, dan menghormati sesama,” ujarnya, Senin (20/10).
Untuk itulah pemkot telah bekerja sama dengan MUI Kota Batu dalam membangun landasan penting untuk menciptakan masyarakat yang berakhlak dan berintegritas.
Hal ini dilakukan dengan membangun Islam Washathiyah yang bukan hanya dengan konsep keagamaan. Tetapi juga dengan filosofi hidup yang moderat, seimbang, dan relevan dengan tantangan zaman.
“Islam Washathiyah mengajarkan kita untuk berada di tengah, tidak ekstrem ke kanan maupun ke kiri. Dalam dunia yang semakin terpolarisasi, moderasi menjadi solusi untuk menjaga kesatuan dan ketenangan,” jelas wali kota yang akrab disapa Cak Nur ini.
Ia menyatakan apresiasi terhadap peran strategis MUI Kota Batu dalam membimbing umat agar tetap berada pada jalur kebajikan yang seimbang.
MUI memiliki peran penting dalam membimbing umat, agar kehidupan keagamaan di Kota Batu senantiasa dilandasi semangat toleransi dan kedamaian.
Diketahui, kordinasi pembangunan moderasi beragama dilakukan Nurochman dengan menghadiri kegiatan Penguatan Islam Washathiyah yang diselenggarakan MUI Kota Batu di Hotel Samara kota ini pada akhir pekan kemarin.
Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat nilai-nilai moderasi beragama dan meneguhkan semangat kebersamaan lintas umat. Langkah ini penting dilakukan Pemkot Batu dalam menjaga keharmonisan di Kota Batu.
Di sisi lain, dalam membangun harmonisasi ekonomi dan stabilitas sosial juga dilakukan Pemkot Batu dengan membangun penguatan ekosistem koperasi.
Hal ini dilakukan dengan menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI, Farida Faricha, serta anggota Komisi XI DPR RI.
Pertemuan ini menjadi ruang dialog antara pemerintah pusat dan Pemkot Batu dalam memperkuat kelembagaan serta pengembangan koperasi di tingkat desa dan kelurahan yang ada di kota ini.
Cak Nur menyatakan koperasi merupakan instrumen penting untuk mendorong kemandirian ekonomi dan mengoptimalkan potensi unggulan warga Kota Batu.
“Melalui kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, kami berharap koperasi dapat menjadi motor penggerak ekonomi berbasis potensi wilayah dan kesejahteraan warga,” ujar Cak Nur.
Saat ini Kota Batu memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan pariwisata. Melalui penguatan koperasi, potensi tersebut diyakini dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan langkah interaktif antara peserta, pelaku koperasi, serta jajaran Kementerian Koperasi dan UKM.n (nas.dre)


