25 C
Sidoarjo
Thursday, December 18, 2025
spot_img

Visitasi Dimulai Akhir Juli, BAN PDM Jatim Akreditasi 8.441 Lembaga


Turunkan 970 Asesor untuk Capai Target
BAN PDM, Bhirawa
Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (BAN PDM) provinsi Jawa Timur targetkan rangkaian kegiatan visitasi, khususnya jenjang PAUD akan dimulai pada akhir Juli mendatang. Jadwal ini diperkirakan lebih maju dari timeline yang diberikan pusat pada bulan Agustus.

Sementara terkait kuota, BAN PDM pusat tahun ini memberikan kuota sebanyak 8.441 lembaga kepada Jawa Timur untuk divisitasi. Rinciannya, sejumlah 7.534 untuk lembaga PAUD yang belum terakreditasi atau reakreditasi setelah tahun 2019, sekolah/madrasah sebanyak 438 lembaga, dan satuan pendidikan kesetaraan sebanyak 592 lembaga.

Ketua BAN PDM Jatim, Phonny Aditiawan Mulyana mengatakan dari jumlah kuota akreditasi yang diberikan BAN PDM Pusat, kuota terbanyak didominasi visitasi untuk jenjang PAUD.

Di jenjang PAUD, instrumen yang digunakan dalam visitasi 2025 menggunakan instrumen akreditasi lama (IASP 2020) yang masih berlaku sesuai ketentuan Permendikbud no.38 tahun 2023.

Ada dua kategori sasaran visitasi untuk jenjang PAUD. Pertama, satuan PAUD yang belum pernah terakreditasi sama sekali. Jumlah ini yang paling banyak, tersebar di seluruh kab/kota.

Kedua, kategori PAUD yang sudah diakreditasi sebelum tahun 2019, kemudian belum pernah melakukan reakreditasi hingga tahun yang 2025. Jumlah di kategori ke dua ini tidak banyak. “Dua klaster ini menjadi kunci sasaran visitasi PAUD di 2025. Di luar kategori, untuk satuan PAUD yang ingin perbaikan nilai belum bisa terakomodir,”tegas Phonny, Rabu (9/7).

Berita Terkait :  Prodi D3 Keperawatan Unimus Semarang Selenggarakan Pelatihan BTCLS

Selain PAUD, kuota visitasi juga diberikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berbeda dengan PAUD yang menggunakan instrumen lama yang masih berlaku, di jenjang Dasmen yang meliputi SD, SMP, SMA dan Madrasah visitasi rencananya akan menggunakan instrumen IAPDM 2024 versi baru. Saat ini, instrumen tersebut telah dilakukan riview oleh Tim BAN PDM pusat.

Pada dasarnya, dijelaskan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah (FEB UM) Surabaya kedua instrumen yang digunakan dalam penilaian visitasi tak berbeda jauh. Hampir sama, namun secara substansial teknis penilaiam berbeda.

“Secara juknis, IASP (2020) dan IAPDM (2024) akan berbeda walau demikian nafas dan ruh nya sama. 4 Komponen yang digunakan pun relatif sama, walau berbeda nomenklatur redaksionalnya. Pada IASP 2020 sebelumnya asesor akan menilai setiap butir dari semua komponen menggunakan data primer (telaah dokumen, observasi, wawancara, dan angket) dan data sekunder (Dapodik, Emis, dan PMP) dengan mengecek kesesuaian indikator,”jabarnya.

Komponen indikator ini terkait komponen Mutu Lulusan, Proses Pembelajaran, Mutu Guru, dan Manajemen Sekolah/Madrasah. Sedangkan dalam IAPDM 2024, dalam pelaksananya asesor akan fokus menilai setiap indikator butir dan tidak semua komponen dinilai asesor. Asesor hanya Hanya diberikan tiga komponen yang akan dinilai. Ini meliputi, Iklim Lingkungan Pembelajaran, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Dan Kinerja Pendidik Dalam Proses Pembelajaran.

Sementara untuk mutu lulusan akan dinilai melalui Sispena (Sistem Penilaian Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah).

Berita Terkait :  Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Jalin MoU Bersama Unars Situbondo

Selain kuota untuk prioritas sasaran, tahun ini BAN PDM juga mengeluarkan 2 SK insidentil untuk diskresi kebijakan yaitu Akreditasi sementara C. SK ini diperuntukkan bagi 54 sekolah pendidikan dasar dan menengah di seluruh jenjang baik SD, SMP, SMA/SMK dan Madrasah yang memenuhi syarat sebagai Satuan yang belum terakreditasi.

Pemberian status akreditasi sementara menjadi hal yang penting agar satuan bisa memenuhi kewajiban kepada lulusan pertamanya, yaitu mencetak ijazah. Lebih lanjut terkait ini bagi yang sudah mendapatkan status akreditasi sementara C, Phonny mengingatkan bahwa satuan pendidikan akan tetap divisitasi tahun ini. Agar status akreditasinya bisa segera definitif dan berlaku 5 tahun. “Jadi mohon 54 satuan ini agar mempersiapkan diri,” tambah dia.

Terkait pelaksanaan visitasi, pihaknya berencana menurunkan 970 asesor yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir Juli. Dengan banyaknya proses visitasi, pihaknya akan membuat skema marathon dan paralel agar target bisa tercapai dengan tepat waktu. “Jadi visitasi PAUD jalan dulu, nah di pertengahan (overlap) nanti bisa paralel berjalan visitasi pendidikan untuk jenjang dasar dan menengah,”pungkas dia. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru