27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Viral Siswi SMP Kota Malang di Bully Lima Rekannya Tiga Hari Berturut-turut

Petugas Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Malang Kota, Tenaga Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang dan anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi Gerindra, Abu Bakar hadir di rumah korban Sabtu malam (15/11/2025).

Kota Malang, Bhirawa.
Viral di Media Sosial (Medsos), seorang siswi SMP dihajar (di bully) lima rekannya. Selama tiga hari berturut-turut. Kejadian ini terjadi di kawasan Jl.Sukun Gempol, Tanjungsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Akibat kejadian tersebut korban dan keluarganya mengalami trauma.

Peristiwa pembullyan menimpa Feb siswi kelas 7 SMP swasta, terjadi pada Jumat (7/11/2025) usai pulang sekolah di makam Gempol tidak jauh dari rumahnya, pembullyan hari kedua, Sabtu (8/11/2025) dan Minggu (9/11/2025) di depan rumah nya, ketika orang tuanya sedang bekerja.

Dari keterangan Nur, ibu korban, modus pembullyan sama. Anaknya Feb, dijemput temannya yang dengan alasan diajak beli kue. Lantas diajak ke makam lantas dihajar di sana. Teman yang menjemput pun bergantian seperti sudah direncanakan.

Modus pembullyan dikarenakan asmara. Feb yang menjadi bendahara kelas menagih uang kas pada Den, rekan sekelasnya yang dikenal seret membayar kas kelas. Saat ditagih, tersebut ada Fon, rekan sekelas Feb.

“Mungkin salah dengar atau apa, Dan memanggil Feb dengan Beb. Sebab temannya biasa memanggil demikian. Bukan untuk sayang-sayangan tapi namanya yang diplesetkan dari Feb ke Beb. Itu lah yang menjadi akar salah faham,” kata perempuan ibu dua anak ini, dirumah nya, Sabtu (15/11/2025).

Berita Terkait :  Serapan APBD 2025 Tertinggi di Jatim, Kabupaten Probolinggo Masuk Tujuh Besar Nasional

Fon yang mendengar obrolan itu mengadu pada Ji yang menjadi pacar Den. Begitulah akar pembullyan itu terjadi hingga tiga hari. Untuk pembullyan pertama, Feb tidak mengadu pada ibunya. Pada pembullyan hari kedua Feb mengadu, di hajar teman sekelas dan tetangganya, Ji, Che, Mel, Fo dan Qu yang menjadi saksi.

Malam itu Nur, minta nomor hape kawan anaknya. Telpon agar tidak memukuli Feb. Dan mereka berjanji tidak akan membully lagi.

“Lha kok esoknya, mereka datang lagi menghajar anak saya di depan rumah saya sendiri. Saya awalnya tidak mengira, sampai separah itu,” cerita Nur.

Nur sendiri tidak mengira kalau anaknya dihajar bergantian. Dari bagian kepala, mata, pelipis, bahu, tangan perut. Ia mengetahui kejadian selengkapnya dari tetangga, yang menunjukkan berita viral di medsos.

Sementara masalah bullying Ini telah ditangani Polresta Malang Kota. Dan mendapat dukungan sepenuhnya dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) yang mengawal kasus tersebut hingga tuntas. Begitu pula dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang yang menemani korban dari pelaporan, visum dan hingga penyembuhan trauma.

Sedang nampak hadir di rumah korban, anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi Gerindra, Abu Bakar yang berjanji mengawal proses hukum hingga selesai.

“Pesan untuk semua korban bullying, nyalakan kamera hape waktu dibully. Agar ada bukti dan hindari jalan sepi, minta lah bantuan pada rumah warga sekitar,” tutupnya. (hel.mut).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru