Kota Probolinggo, Bhirawa.
Pemerintah Kota Probolinggo sebagai promotor melalui Dekranasda Kota Probolinggo untuk pertama kalinya berpartisipasi pada event berskala International yaitu Surabaya Fashion Parade (SFP) 2024 mulai tanggal 23 S/D 25 Agustus 2024 di Surabaya.
Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, ibu Pj Dewi Maharani Nurkholis mengatakan proses pembuatan baju para desainer Kota Probolinggo di mentoring secara khusus oleh Desainer Nasional seperti desainer fashion “ALBEN” Surabaya dan Ketua ETURA (Etnik Nusantara Fashion Indonesia) agar baju yang dihasilkan oleh desainer Kota Probolinggo mewakili kekuatan, keceriaan dan keteguhan.
“Dengan begitu, siapapun mengenakannya tampak menawan dan berwibawa.” Ucap ibu Dewi Maharani, “Perpaduan lurik dengan batiktulis Kota Probolinggo membuat koleksi ini lebih jelita serta eleggan sehingga bisa dikenakan dalam situasi apapun.” imbuh wanita murah senyum tersebut yang didamping kepala DKUPP, Fitriawati dan Yusi Martha, desainer asal Surabaya.
Keikutsertaan Dekranasda Kota Probolinggo pada kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan batik khas Probolinggo agar mampu bersaing ke level Nasional hingga Internasional. Juga pula memberikan kesempatan kepada para desainer atau perancang Kota Probolinggo agar mampu bersaing dengan desainer luar daerah.
Ini merupakan kolaborasi antara desainer dan pembatik Kota Probolinggo. Ada 8 pembatik dan 7 desainer di antaranya Friday Art, Batik Poerwa, Wahyu Latri Batik, D’Aisah Batik, Batik Manggur dan lain-lain.
Mengusung tema “Kebangkitan Wastra Batik Kota Probolinggo”, budaya pendalungan mempengaruhi motif batik dengan warna-warna cerah suku Madura yang dipadu warna lembut suku Jawa menambah keindahan batik Kota Probolinggo yangmana baju tersebut didesain menjadi “Ready to Wear” atau batik siap pakai.
“Harapannya agar batik Probolinggo mampu bersaing dan memiliki potensu Go International. Selain itu kita juga mengenalkan motif batik Probolinggo ke luar daerah sekaligus melestarikan baju batik.” Pungkas Dewi Maharani.[fir.ca]