24 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Usulan Gelar Pahlawan bagi Trunojoyo Terkendala Dokumen


Sampang, Bhirawa
Usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi Pangeran Trunojoyo ternyata telah bergulir sejak lama. Sejarah mencatat, sejak tahun 1967 sejumlah tokoh Jawa Timur mendorong agar nama besar Pangeran Trunojoyo diakui secara resmi oleh negara.

Bahkan tahun 2020 lalu sempat diusulkan kembali, tapi Bidang Kebudayaan Disporabudpar, Kabupaten Sampang saat berkunjung ke Dinsos Provinsi tidak menemukan satupun dokumen pengusulan tersebut.

Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga, (Disporabudpar) Kabupaten Sampang, Abdul Basith menjelaskan bahwa pengajuan pertama kali muncul dari hasil seminar di era Gubernur Jawa Timur Muhammad Nur dan Bupati Sampang saat itu, R. Soetjipto Bagus.

“Sejak tahun 1967, pembahasan soal kelayakan Trunojoyo sebagai Pahlawan Nasional sudah dilakukan melalui seminar, bahkan terakhir diusulkan pada tahun 2020 lalu,” ujarnya, Kamis (27/11).

“Pengusulan gelar pahlawan nasional memang bukan ranah Disporabudpar Sampang, tapi melalui Dinas Sosial Kabupaten hingga Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Bahkan tiga bulan lalu kami mendatangi Dinas Sosial Provinsi Jatim, ingin melihat progres pengusulan tahun 2020 lalu, tapi berkas atau dokumen pengusulan Pangeran Trunojoyo sebagai Pahlawan Nasional tidak ada satu lembarpun”.ucapnya.

Lanjut Basith, dibidang kebudayaan terkait manuskrip data dukung dan analisis kebudayaan, untuk pengusulan Pangeran Trunojoyo, memang pengusulan bukan kewenangan kami, tapi data dukung itu yang menjadi wilayah kami.

Berita Terkait :  Lamongan Nyantri, Dukung Peran Pesantren Berdayakan Masyarakat

“Pangeran Trunojoyo memang secara de facto sudah pahlawan, misalnya penggunaan nama Trunojoyo sudah digunakan secara nasional, misalnya Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) Jakarta menggunakan nama Jalan Trunojoyo, kampus di Madura menggunakan nama Trunojoyo, dan lain lain”.pungkasnya.

Sementara beberapa waktu lalu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Sampang, Sudarmanto, mengatakan bahwa Pemkab bersama masyarakat akan konsisten memperjuangkan usulan yang telah diajukan sejak puluhan tahun lalu. “Kami akan kawal terus sampai gelar ini dikabulkan pemerintah pusat.

Menurutnya, perjuangan Pangeran Trunojoyo menjadi simbol keberanian rakyat Madura dalam melawan penindasan VOC. Belanda waktu itu, “Semangat beliau tidak pernah padam, bahkan masih terasa relevan untuk membangkitkan nasionalisme hari ini,” ujarnya.

Pemkab juga melibatkan tokoh masyarakat dan akademisi untuk memperkuat argumentasi sejarah terkait perjuangan Trunojoyo. Langkah ini penting untuk mempercepat proses pengakuan dari pemerintah pusat.

Bagi masyarakat Madura, pengusulan ini bukan sekadar simbol, tetapi juga bagian dari menjaga marwah dan harga diri leluhur. [lis.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru