Kota Malang, Bhirawa
Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin, usai serah terima jabatan di Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (2/3) kemarin, langsung mengagendakan Sidak Sembako di sejumlah pasar.
Wahyu Hidayat resmi menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan yang menjabat selama tujuh bulan di Kota Malang. Wahyu Hidayat menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi Iwan Kurniawan selama menjadi Pj. Wali Kota Malang.
”Pelantikan pada 20 Februari lalu Presiden Prabowo kami maknai sebagai momen melanjutkan estafet kepemimpinan membawa Kota Malang ‘Mbois Berkelas’ dengan semangat rekonsiliasi, sesuai visi dan misi yang disusun dengan Pemprov Jawa Timur yang Maju dan Adil Berkelanjutan menuju Indonesia Emas,” ujar Wahyu Hidayat.
Selain membeberkan Program Lima Unggulan, Wahyu siap melaksanakan inspeksi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) ke sejumlah pasar untuk mengecek ketersediaan sembako pada hari Selasa (4/3) besok.
”Dari Sidak pasar-pasar nanti kami urai permasalahannya, salah satunya terkait Warung Tekan Inflasi, termasuk juga ke Depo Pertamina bagaimana nanti stok Dari Pertamina, selama Ramadan dan Idul Fitri,” tuturnya.
Gerakan gaspol Wahyu ini sebagai komitmen pemerintah Kota Malang atas pernyataan Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita yang mengingatkan kepada Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang untuk langsung bekerja cepat dan berkomunikasi bersama seluruh stakeholder.
”Kami harapkan segera terjalin komunikasi dan sinergi untuk program-program berkaitan terhadap masyarakat dan RPJMD yang dituangkan,” tandas Amithya.
Sementara itu, Emil Elistianto Dardak, menyampaikan rasa syukur atas pemerintahan yang telah dijalankan dengan baik selama masa transisi kepemimpinan. ”Pj Wali Kota Malang Pak Iwan Kurniawan telah mengawal pembangunan Kota Malang selama tujuh bulan,” tuturnya.
Emil berharap kepada Wali Kota Malang masa bakti 2025-2030 Wahyu Hidayat bisa menjalankan program yang telah dirancang. ”Pak Wahyu telah mempelajari Nawa Bhakti Satya, apa visi Pemprov Jawa Timur. Barulah memaparkan apa yang menjadi visi Kota Malang dan apa misi dan Dasa Bakti beliau,” ujar Emil.
Emil menyebut Kota Malang mempunyai banyak modal dan potensi yang bisa dimanfaatkan dalam pembangunan. Kota Malang merupakan salah satu kota yang memiliki mahasiswa untuk belajar dan menjadi calon pemimpin masa depan.
”Sebanyak 300 ribu mahasiswa yang belajar di Kota Malang tiap tahunnya. Kota Malang ini merupakan tempat untuk mencetak pemimpin bangsa. Kami titip anak-anak bangsa ini untuk diasuh Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Ini merupakan kontribusi yang besar untuk bangsa dan negara,” tandasnya. [mut.fen]