26 C
Sidoarjo
Friday, February 21, 2025
spot_img

Urgensi Pendidikan Karakter di Era Disrupsi

Oleh :
Angga Saputra, S.Pd
Guru PAI SD Labschool Unesa 1

Era disrupsi, ditandai dengan perubahan teknologi dan informasi yang masif, telah membawa dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Di tengah arus perubahan yang begitu cepat, urgensi pendidikan karakter semakin mengemuka sebagai fondasi penting bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.

Pendidikan karakter bukan hanya sekadar mengajarkan nilai-nilai moral, tetapi juga membentuk mentalitas yang kuat, etika yang luhur, dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Di era disrupsi, di mana informasi dan teknologi berkembang pesat, karakter yang kuat menjadi kompas bagi generasi muda dalam menavigasi kompleksitas dunia modern.

Pendidikan Karakter di Era Disrupsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Web, mendefinisikan disrupsi sebagai ‘hal tercabut dari akarnya’. Istilah disrupsi merujuk pada perubahan besar dalam industri, pasar, atau model bisnis secara signifikan dan mendalam akibat munculnya inovasi, penggunaan teknologi baru, atau perubahan paradigma. Disrupsi membawa tantangan tersendiri khususnya bagi pendidikan karakter. Pertama, arus informasi yang deras dan mudah diakses dapat menimbulkan kebingungan dan disorientasi nilai pada generasi muda. Nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal dapat terkikis oleh nilai-nilai baru yang belum tentu sesuai dengan identitas bangsa. Kedua, perubahan teknologi yang cepat juga menuntut keterampilan baru yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga non-teknis seperti kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkomunikasi efektif. Ketiga, disrupsi juga dapat menciptakan kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin lebar, yang dapat mempengaruhi akses terhadap pendidikan yang berkualitas.

Berita Terkait :  Tzu Chi, Diplomasi Publik Taiwan di Indonesia

Urgensi Pendidikan Karakter
Di tengah tantangan-tantangan tersebut, pendidikan karakter menjadi semakin urgen karena memiliki peran penting dalam:
1.Membentuk Identitas Diri: Pendidikan karakter membantu generasi muda memahami dan menghargai identitas diri mereka sebagai individu dan sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Hal ini penting agar mereka tidak kehilangan arah di tengah arus globalisasi dan tetap memiliki jati diri yang kuat.
2.Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21: Pendidikan karakter tidak hanya membekali generasi muda dengan nilai-nilai moral, tetapi juga dengan keterampilan-keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan di era disrupsi. Keterampilan ini meliputi kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif, dan adaptif.
3.Membangun Ketangguhan Mental: Era disrupsi ditandai dengan ketidakpastian dan perubahan yang cepat. Pendidikan karakter membantu generasi muda membangun ketangguhan mental untuk menghadapi tantangan dan perubahan tersebut. Ketangguhan mental meliputi kemampuan untuk bangkit kembali dari kegagalan, belajar dari pengalaman, dan tetap optimis dalam menghadapi masa depan.
4.Menciptakan Generasi yang Berkontribusi: Pendidikan karakter tidak hanya bertujuan untuk membentuk individu yang baik, tetapi juga individu yang berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa. Generasi muda yang berkarakter kuat akan memiliki motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungannya dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Strategi Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter di era disrupsi membutuhkan pendekatan yang relevan dan adaptif. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain:
1.Integrasi dengan Teknologi: Teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperkaya pengalaman belajar dan memperluas jangkauan pendidikan karakter. Misalnya, melalui platform pembelajaran daring yang interaktif, aplikasi edukatif, atau media sosial yang digunakan secara bijak.
2.Pembelajaran Berbasis Proyek: Pembelajaran berbasis proyek dapat mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek juga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan dengan konteks kehidupan nyata.
3.Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua dan masyarakat. Orang tua harus dilibatkan dalam proses pendidikan karakter anak di rumah, sementara masyarakat dapat berkontribusi melalui kegiatan-kegiatan yang positif dan inspiratif.
4.Pengembangan Kurikulum yang Relevan: Kurikulum pendidikan karakter harus terus dievaluasi dan diperbarui agar tetap relevan dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Kurikulum juga harus fleksibel dan adaptif terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan pasar kerja.
Pendidikan karakter adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Di era disrupsi, pendidikan karakter menjadi semakin urgen untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan pendidikan karakter yang kuat, generasi muda Indonesia akan mampu menjadi agen perubahan yang positif dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Berita Terkait :  Dukung Pembangunan Ulang Jembatan Semampir, Pemkot Kediri Siapkan Rekayasa Arus Lalu Lintas

—————– *** ——————

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru