33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

UPTP KUKM Jatim Dorong Pelaku Kriya Batik Bersertifikasi dan Berciri Khas

Surabaya, Bhirawa
Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM Pelaku UMKM Bidang Tradisional Fashion Tahap II, yang digelar UPT Pelatihan Koperasi dan UKM (UPTP KUKM) Provinsi Jatim terus berlanjut, Kamis (19/6). Dengan uji kompetensi ini, diharapkan SDM pelaku UMKM Kriya Batik bisa bersertifikasi dan mempunyai ciri khas tersendiri.

Kepala UPT Pelatihan KUKM Jatim, Erwin Indra Widjaja mengatakan, pada tahapan uji kompetensi ini dibagi menjadi dua kelas. Untuk kegiatan membatik ini, dikurasi atau diseleksi dari 50 orang peserta menjadi 25 peserta.

“Mudah-mudahan apa yang dikerjakan teman-teman ini, bisa mewakili daerah asalnya. Misalkan dari Trenggalek, Situbondo, Malang dan Madura, dia bisa mewakili gambar batiknya itu seperti apa. Dan mendapatkan sertifikasi,” kata Erwin Indra Widjaja.

Tak hanya itu, Erwin berharap, gambarnya ini menjadi inspirasi buat kegiatan batik membatik yang ada di Jawa Timur. Sehingga menjadi ciri khas tersendiri. Dan ini semua menjadi salah satu syarat dari kegiatan sertifikasi ini.

Dan disertifikasi menjadi perancang atau penggambar batik, rata-rata peserta pasti bisa. “Dari tahapan-tahapan sebelumnya, kita bukan mencari yang pintar. Tetapi mencari yang ada kesempatan untuk maju lebih dulu,” ungkapnya.

Erwin berharap sertifikasi kompetensi SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) ini bisa sering dilakukan di Jatim. Hal ini juga sangat penting dalam pemberdayaan UMKM perajin batik di Jawa Timur.

Berita Terkait :  Komisi I DPR RI Oleh Soleh: Presiden Prabowo Harus Berhati-hati Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

“Jadi kita tahu lebih banyak jumlah pembatik kita (Jawa Timur) yang handal,” ucapnya.

Sementara itu, Manajer Sertifikasi LSP Batik Indonesia, Ike Agustina menambahkan, para peserta sudah dibekali dengan pelatihan yang sesuai dengan SKKNI. Dan sesuai standar yang akan dilanjutkan dengan uji kompetensi.

“Uji Kompetensi ini memberikan sebuah bukti atau pengakuan yang nantinya akan berupa sertifikat kompetensi teknis sesuai dengan skemanya, yaitu pembatik tulis yang dikeluarkan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) melalui lembaga sertifikasi profesi (LSP) batik Indonesia,” tambahnya.

Uji kompetensi ini, sambung Ike, sangat bermanfaat sekali. Karena bagi UKM ini, tidak hanya produknya saja yang dapat sertifikasi atau pengakuan. Tetapi SDM-nya pun juga harus diakui. “Sertifikasi ini menunjukkan bahwa mereka mampu dan bisa melakukan proses membatik sesuai dengan standar SKKNI dan diakui oleh BNSP dalam bentuk sertifikat kompetensi,” pungkasnya. [bed.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru