26 C
Sidoarjo
Sunday, October 6, 2024
spot_img

UPT BLK Surabaya Fasilitasi PT Timuraya Jaya Lestari Melakukan Seleksi Perawat dan Bidan

Pemprov Jatim, Bhirawa.
UPT BLK Surabaya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur memfasilitasi Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT Timuraya Jaya Lestari melakukan seleksi perawat dan bidan untuk bisa lolos penempatan kerja di Rumah Sakit Dr Sulaiman Al-Habib Group di Saudi Arabia yang memerlukan banyak tenaga kerja asal Indonesia.

Sebanyak 25 perawat dan bidan langsung dinterview oleh perwakilan dari Rumah Sakit Dr Sulaiman Al-Habib Group di Saudi Arabia di UPT BLK Surabaya, Sabtu (7/7). Mereka yang ikut dalam seleksi tersebut sebenarnya sudah sesuai persyaratan yaitu memiliki pengalaman bekerja di klinik maupun rumah sakit.

Salah satu peserta seleksi, Rika Yulianti Puspitasari (23) mengaku ingin memiliki jenjang karir dalam bekerja sesuai bidang yang dijalaninya, dan sudah lama tertarik untuk bekerja di luar negeri sejak dulu.

“Saya juga sudah menyiapkan administrasinya juga sudah lama. Seperti Bahasa Inggris, Ijazah, dan Surat STR perawat dan pendukung lainnya, ” kata lulusan D3 Poli Teknik Negeri Madura ini yang bekerja di Klinik Anak di Surabaya dan Klinik Umum di Madura.

Kepala UPT BLK Surabaya, Sunarya mengatakan, seleksi perawat dan bidan ini untuk penempatan kerja sektor formal. “Ke depan, penempatan kerja terbanyak diharapkan adalah sektor formal seperti perawat dan bidan seperti ini, dan seperti di UPT BLK Surabaya ada las dan lainnya, ” katanya.

Berita Terkait :  Transformasi Dine in Deals di Grab Jadi GrabFood Dine Out Deals, Diskon Hingga 50 Persen

Di Jatim, lanjutnya, perawat dan bidan cukup banyak namun mencari kandidat yang sesuai persyaratan yang diminta pengguna tenaga kerja itu agak susah. “Seperti harus memiliki pengalaman itu agak susah dibandingkan mengambil dari fresh graduate atau lulusan baru,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut juga ada penandatanganan perjanjian kerjasama antara UPT BLK Surabaya dengan PT Timuraya Jaya Lestari. “Nantinya kerjasama tersebut berkaitan dengan pelatihan CPMI (calon pekerja migran Indonesia) yang juga mengakomodir Undang Undang No 18 Tahun 2017, dalam pasal 40 adalah pelatihan sertifikasi. Apalagi output dari pelatihan itu adalah terampil, kompeten dan penempatan, ” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, salah satu jalan untuk menyeimbangkan supply dan demand tenaga kerja yaitu memaksimalkan penempatan, salah satunya penempatan melalui mekanisme antar kerja antar negara dengan PMI dan penempatannya harus legal/resmi. “Yang paling utama legalitas dari P3MI untuk menempatkan tenaga kerja, sehingga bisa turut mengurangi pengangguran di Jatim, ” katanya.

Sementara Direktur PT Timuraya Jaya Lestari Ahmad Faisol mengatakan, kegiatan yang dilakukan PT Timuraya Jaya Lestari bersama UPT BLK Surabaya merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dan swasta.

Untuk saat ini, Rumah Sakit Dr Sulaiman Al-Habib Group di Saudi Arabia yang mencari pekerja perawat dan bidan di seluruh Indonesia. Mereka membutuhkan 3000 orang, dan PT Timuraya Jaya Lestari telah mengirimkan hampir 1000 orang. “Saat ini seleksi diselenggarakan Di Jatim. Dari data kami, ada 50 orang yang akan mengikuti seleksi ini, ” katanya.

Berita Terkait :  PT Petrokimia Gresik Raih World Class Company di Ajang InternSional GPEA Meksiko

Untuk seleksi kali ini ada tiga komponen. Yang pertama yaitu dokumen seperti ijazah, surat pengalaman kerja, surat tanda registrasi perawat. Kedua adalah skill, untuk mengetahui kemampuan dan keahlian perawat dan bidan dalam melakukan penanganan. Dan ketiga adalah mengetahui teknik yang akan dilakukan oleh perawat dan bidan.

“Kali ini syaratnya agak susah karena mencari perawat dan bidan yang berpengalaman dan mahir berbahasa. Sebelumnya juga ada permintaan, tapi agak mudah karena selain meminta yang berpengalaman tapi mereka juga meminta yang fresh graduate, ” ujarnya.

Disisi lain, Faisol berharap pada pemerintah yang sudah banyak memberikan effort dan support pada swasta. Namun, jika berbicara pelatihan maka ada dua hal yaitu pelatihan yang mengadaptasi kemajuan yang ada di luar negeri dan bantuan berupa paket pada BLK swasta yang perlu mendapatkan dukungan. “Sehingga meringankan beban biaya pelatihan dari teman teman perawat, ” katanya. [rac.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img