30 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

Upacara HUT ke-79 Republik Indonesia dilaksanakan di Bukit Sampah Sidoarjo

Perwujudan Merdeka dari Sampah

Oleh:
Rendy Agung Prakoso, Surabaya

Pernik menarik tersisa di peringatan Kemerdekaan RI ke 79 lalu. Salah satunya yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sidoarjo yang menggelar Upacara Bendera di gunung sampah TPA Griya Mulay Jabon.

Pada momen HUT ke 79 Republik Indonesia, penting bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk berpikir bagaimana mewariskan bumi yang lestari bagi generasi kedepan. Salah satunya tentang lingkungan, paling terlihat isu tentang pengolahan sampah. Isu tersebut sering diabaikan, namun berdampak signifikan pada kualitas hidup dan kelestatian Alam/lingkungan.

Bentuk tindakan penyadaran tentang belum merdeka dari sampah terlihat pada Upacara Kemerdekaan Indonesia ke 79 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Griya Mulyo Jabon, Sidoarjo. Para petugas DLHK Sidoarjo, dan pahlawan lingkungan berkumpul melaksanakan upacara memperingati kemerdekaan di sekitar bukit sampah.

Puluhan petugas berbaris rapi menghadap tiang bendera, Bahkan ada juga yang naik di atas alat berat ekskavator. Mereka kompak mengenakan seragam berwarna abu-abu dengan corak merah dengan topi Kuning dan Sekitar enam alat berat ekskavator juga diparkir di antara para peserta upacara.

Walaupun bau menyengat tidak mengurangi rasa hikmat para peserta, mereka dengan semangat mengikuti upacara hingga selesai.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, M Bahrul Amig menjelaskan upacara hari ini sebagai simbol bagi masyarakat agar bisa lebih peduli dan memperhatikan sampah.

Berita Terkait :  Apel Siaga Penanganan Kesos, Pj Gubernur Jatim Apresiasi Pilar Kesejahteraan Sosial

“Yang ikut upacara kali ini ialah pegiat atau unsur karyawan dari berbagai macam penugasannya, mulai operator alat berat, ada petugas kebersihan, ada yang back office, ada yang maintenance, ada yang di pengolahan limbah pemilahnya” Jelas Amig

Amig juga mengatakan, Kita harus realistis melihat fakta yang ada dilapangan bahwa penelitian pada tahun 2019, persentase 72% masyarakat Indonesia ini kepeduliannya masih rendah untuk bisa memperlakukan sampahnya dengan baik. Hal tersebut dapat menjadi tindakan kriminal terhadap lingkungan. Oleh karenanya itu kesadaran masyarakat untuk merdeka dari sampah harus terus dibangun.

“Maka dari itu, kesadaran masyarakat yang tetap cuek terhadap lingkungan, Indonesia ini belum merdeka dari sampah, kami harus perjuangkan terus menerus untuk membangun kesadaran itu mulai dari sekarang,” jelasnya.

Amig juga menambahkan bahwa diperlukan perjuangan untuk mencapai target-target ke depan terutama pengelolaan sampah yang baik di Indonesia.

“Rata-rata saat ini satu hari sampah yang masuk ke TPA Jabon 550 ton per hari. Namun Sidoarjo, bisa dikatakan menjadi tata kelola yang saat ini dianggap yang mumpuni dan relatif lebih bagus. Hal itu diapresiasi oleh pemerintah pusat,” Imbuhnya.

Sistem pengelolaan TPA Jabon, sudah memakai sistem pola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Berarti, kesungguhan dan komitmen pengelola dalam mengatasi sampah di Sidoarjo sangatlah serius.

Amig berharap kedepan Ada target capaian yang nanti ke depan Indonesia jangan sampai nanti itu akan menjadi sebuah negara yang sakit itu karena sampahnya tidak tertangani dengan benar, kesungguhan dan komitmen Pemerintah Sidoarjo untuk lebih serius dalam penanganan sampah. Hal ini merupakan salah satu dari 17 program prioritas jitu, yang merupakan revolusi manajemen sampah.

Berita Terkait :  Khofifah Bagikan Bendera Merah Putih di Istighosah Kubro Muslimat NU Lamongan

“Merdeka dari sampah, dibutuhkan support oleh stakeholder maupun pemangku kebijakan, kerjasama serta distribusi kewenangan yang efektif baik dari kecamatan, kelurahan, desa, bahkan sampai tingkat RT maupun RW diharapkan ikut terlibat memerangi isu sampah tersebut, hal ini mendorong masyarakat peduli sampah, serta dapat mengolah sampah dengan mandiri” Paparnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022, jumlah timbulan sampah di Indonesia sebesar 68,7 juta ton/tahun dengan komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, khususnya sampah sisa makanan yang mencapai 41,27%.

Kurang lebih 38,28% dari sampah tersebut bersumber dari rumah tangga. Selain itu, sampah organik juga merupakan kontributor terbesar dalam menghasilkan emisi gas rumah kaca jika tidak terkelola dengan baik. Berdasarkan data KLHK Tahun 2022 juga disebutkan bahwa sebanyak 65,83% sampah di Indonesia masih diangkut dan dibuang ke landfill.

Hal ini dalam konteks krisis lingkungan yang semakin mendesak, pengelolaan sampah adalah salah satu langkah pasti yang bisa kita ambil untuk menjaga kemerdekaan sejati. Dengan memperkuat kesadaran serta tindakan nyata, kita bisa mewariskan bumi yang sehat dan bersih kepada anak cucu di masa mendatang. Sebab kemerdekaan sejati adalah kemampuan untuk hidup dalam harmoni dengan alam dan memastikan bahwa warisan yang ditinggalkan adalah bumi yang lestari. [gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img