Tak Sekedar Pameran Jurusan, Siswa Unjuk Kompetensi Keahlian Secara Langsung
Dindik Jatim, Bhirawa
Unjuk karya dan kompetensi siswa SMK digelar Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim melalui Expo dan Expose 2025. Unjuk karya digelar hingga 14 Desember 2024 ini melibatkan 2.167 SMK di Jawa Timur dengan lebih dari 44 bidang keahlian.
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai mengungkapkan, unjuk karya merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Jawa Timur. Selain itu juga untuk mencetak lulusan SMK yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis yang tinggi tetapi juga memiliki soft skill yang dibutuhkan dunia kerja.
“Perkembangan teknologi di dunia Industri saat ini cukup cepat. Kita berharap dengan adanya kegiatan seluruh siswa kita akan melihat secara langsung bahwa Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) saat ini sudah menggunakan teknologi yang sangat canggih maka oleh sebab itu sarana prasarana sekolah harus menyesuaikan dengan kondisi DUDI,” tegasnya, Kamis (12/12).
Dalam unjuk karya ini juga digelar workshop untuk tenaga kependidikan untuk menyamakan kemampuannya dengan kebutuhan industri untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar siswa SMK. Bahkan siswa bisa menangkap peluang kerja ini dengan berbagai kolaborasi yang kita lakukan bersama dengan DUDI.
Aries menegaskan, perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi lulusan SMK. Selain itu, kebijakan pemerintah juga bisa berdampak terhadap DUDI, Hilirisasi industri dan mental generasi Gen Z.
Sementara itu, Kabid SMK Dindik Jatim, Anny Saulina menambahkan, unjuk karya ini diikuti 215 siswa yang mewakili 44 bidang keahlian SMK dihari pertama. Di samping itu, juga dilakukan penandatanganan kerjasama atau MoU dengan 317 DUDI yang akan diteruskan ke masing-masing SMK di Jawa Timur.
Para siswa yang mengikuti kegiatan ini membawa hasil inovasi mereka yang sempat memperoleh juara I, II dan III dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat provinsi Jawa Timur dan nasional. Bahkan beberapa karya juga berhasil meraih juara di kompetisi dunia.
“Masyarakat tahunya sekolah menang lomba, tapi tidak tahu secara pasti apa yang dimenangkan. Dan disini kami menunjukkan apa saja kompetensi siswa SMK yang berhasil menjadi juara,” urainya.
Selain itu tiap inovasi yang dibuat siswa juga sudah terintegrsi dan dikembangkan sesuai kebutuhan industri. Sehingga industri juga bisa melihat bahwa kompetensi yang diajarkan di SMK saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
“Seperti robotisasi yang kini lebih detail lagi, tidak hanya pengelasan yang yang bersifat manual. Kemudian kalau di pertanian sudah agrikultur 4.0 seperti sudah menggunakan Drone dan pendekatan-pendekatan Smart System,” tandas dia.
Salah satu siswa yang memamerkan inovasinya yaitu Arsyad Ali Mahardika, Siswa Kelas XI Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak SMK Telkom Malang. Arsyad mempertunjukkan inovasi di bidang Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan yang dibuatnya bersama keenam temannya.
“Kami membuat aplikasi yang dinamakan Notilenize, aplikasi ini bisa mengubah audio menjadi bentuk teks yang bisa dibagikan lewat aplikasi pesan,” ungkapnya.
Dikatakan Arsyad, aplikasi ini dibuat untuk menjadi catatan saat rapat organisasi. Pasalnya selama ini banyak kegiatan rapat di organisasi yang tidak sempat tercatat dengan baik.
“Sekarang sudah dipakai teman-teman OSIS dan Metic (Moklet education technology informatics club) dan nantinya bisa dikembangkan lagi agar mudah diakses masyarakat,” tandasnya. [ina.fen]