32 C
Sidoarjo
Sunday, April 13, 2025
spot_img

UNAIR Siapkan Tiga Lokasi untuk UTBK-SNBT 2025


Surabaya, Bhirawa
Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) akan mulai dilaksanakan akhir April mendatang. Tepatnya dijadwalkan dalam dua gelombang, yakni pada 28 April-4 Mei untuk gelombang pertama dan 8-14 Mei untuk gelombang kedua. Di Surabaya, Universitas Airlangga ditunjuk sebagai pelaksana UTBK-SNBT tahun 2025.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA Drh, menjelaskan UNAIR akan menggelar UTBK di 3 kampus, yaitu Kampus MERR-C, Kampus Dharmawangsa-B, dan Kampus Dharmahusada-A.

Secara garis besar, Prof Bambang menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan soal tata tertib UTBK tahun ini dengan tahun sebelumnya. Namun, tahun ini, UNAIR tidak lagi menerapkan protokol kesehatan seperti di tahun-tahun sebelumnya saat angka penderita Covid-19 masih tinggi.

Di sisi lain, Prof Bambang mengimbau agar peserta memakai kemeja putih demi keseragaman. Selain itu, hal ini juga agar tim pengawas lebih mudah mengenali peserta UTBK.

“Di UNAIR kita harapkan mereka (peserta UTBK, red) memakai baju putih. Karena mereka kan dari SMA yang beda-beda, jadi kalau pakai baju putih akan netral,” ujar Prof Bambang, Senin (7/4).

Dari tahun ke tahun, tim penyelenggara UTBK di UNAIR selalu berusaha untuk memberikan sistem keamanan yang ketat. Perwujudannya dengan menerapkan sistem keamanan yang terintegrasi. Jadi, selain pengawas dan penanggung jawab lapangan, UNAIR memiliki pusat keamanan saat pelaksanaan UTBK.

Berita Terkait :  Pemkot Surabaya Gelar Pengawasan Kearsipan Internal 2024, 24 OPD Raih Nilai AA Kategori Memuaskan

“Kita juga memiliki office center yang di situ ada semacam dashboard, kita bisa melihat kondisi pelaksanaan ujian di setiap lokasi kelas,” paparnya.

Di samping menyediakan sistem keamanan yang baik, tim UTBK UNAIR juga memfasilitasi peserta UTBK yang berkebutuhan khusus. “Kami sudah siapkan lokasi khusus untuk yang tuna daksa maupun tuna rungu dan saya cek tadi sudah ada lima sampai enam orang yang mendaftar,” kata Ketua Pusat UTBK UNAIR itu.

Prof Bambang berharap momen UTBK ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh peserta. Pemilihan program studi menjadi sesuatu yang krusial, baik saat studi maupun berkarier. “Silakan empat pilihan prodi itu dioptimalkan. Jika sesuai dengan passion, itu pasti nanti akan bisa menjadi dasar pengembangan karier mereka ke depan,” pungkasnya.

Soal Pemilihan Prodi, Psikolog Harapkan Murid Realistis dengan Hasil Skor UTBK

Sementara itu, dalam UTBK nantinya skor hasil ujian akan menjadi dasar seleksi dalam jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), yang memungkinkan peserta memilih dua program studi di perguruan tinggi negeri.

Dalam pemilihan prodi ini, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Dr. Dewi Retno Suminar, mengingatkan pentingnya memilih jurusan secara realistis berdasarkan hasil UTBK, bukan semata karena minat atau tren. “Banyak siswa gagal lolos seleksi karena memilih jurusan yang tidak sesuai dengan kekuatan diri dan daya saing skor UTBK-nya,” ujar Dewi.

Berita Terkait :  DPRD Surabaya Buka Puasa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu di Bulan Ramadan

Karenanya langkah awal dalam menentukan jurusan adalah dengan mengenali kemampuan diri. Menurut dia, para peserta perlu mempertimbangkan kemampuan diri dalam menentukan jurusan. “Misalnya, saya kuat di numerik, atau ingatan, atau daya abstraksi, atau yang lainnya,” tambah dia.

Selain itu, ia menekankan pentingnya refleksi diri dalam proses penentuan jurusan. Ia menyebut nilai akademik memang bisa menjadi indikator bakat, tetapi tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan.

“Cara mengeksplorasinya adalah dengan rajin menelaah diri dan refleksi diri. Jangan hanya berpatokan pada nilai saja,” katanya.

Bagi siswa yang merasa kesulitan mengenali potensi diri, Dewi merekomendasikan untuk mengikuti tes minat dan bakat profesional. “Kami di Unair memiliki fasilitas Pusat Terapan Psikologi (PTPP) yang menyediakan layanan tes minat dan bakat yang dapat membantu siswa mengenali potensi diri lebih dalam,” ujarnya

Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan mental dan karakter dalam menjalani perkuliahan. Menurutnya, dunia kuliah menuntut kemandirian dan daya juang yang lebih tinggi dibanding masa sekolah.

“Kuliah tidak sama dengan sekolah. Harus ada inisiatif dari diri sendiri, karena kecepatan antar teman dan cara belajar di kelas sangat berbeda,” tegasnya.

Dewi mengingatkan calon mahasiswa untuk tidak memilih jurusan hanya karena sedang tren atau mengikuti pilihan orang lain. “Kenali kekuatan diri dan analisis apakah jurusan yang diminati sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,” pungkasnya. [ina.wwn]

Berita Terkait :  Dispursip Bojonegoro Sukseskan GNSTA, Dorong Digitalisasi Arsip

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru