Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (UNAIR) memberikan bantuan menyeluruh pada mahasiswa dan masyarakat terdampak banjir di tiga daerah di Sumatera.
Terdapat sekitar 60 mahasiswa dari total 600 mahasiswa asal wilayah terdampak menjadi perhatian utama kampus, dengan memberikan bantuan keringanan dalam menjani perkulihaan. Selasa, (9/125)
Rektor UNAIR, Prof. Muhammad Madyan, mengukapkan bahwa bentuk perhatian kampus terhadap mahasiswa terkena dampak banjir di pulau Sumatera, dengan memberikan keringanan dan pembebasan UKT.
“Semoga dari bantuan kita berikan kepada mahasiswa dapat meringankan kebutuhan mereka dan tetap bisa focus belajar di kampus,” jelasnya.
Lanjut Prof. Madyan mengatakan pada sektor pendidikan UNAIR telah menerjunkan tim kemanusiaan tempat bencana seperti ke Aceh Tamiang dan Sumatera Barat.
“Tim gabungan dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, RS UNAIR, hingga RSUD dr. Soetomo memberikan layanan kesehatan langsung, termasuk tindakan operasi bagi warga terdampak,” ujar Rektor.
“Saya mendapat informasi banyak warga mengalami infeksi akibat membersihkan rumah pascabanjir, dalam kondisi tersebut diperparah karena rumah sakit di Aceh Tamiang sempat lumpuh akibat terendam banjir dan kerusakan alat medis,” katanya.
UNAIR juga melibatkan Fakultas Teknologi dan Manajemen Maritim (FTMM) dalam penyediaan alternatif sumber energi listrik bagi masyarakat terdampak di Sumatera.
Dekan FTMM, Retna Apsari, penyediaan sumber energi alternatif merupakan langkah penting untuk mempercepat proses pemulihan masyarakat.
“Kami ingin proses recovery masyarakat berjalan lebih cepat dan merata, terutama untuk pemulihan air bersih, penerangan, dan layanan dasar lainnya,” imbuhnya. [ren.kt]


