Surabaya, Bhirawa
Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar Masa Orientasi Bersama (MOB) 2025 dengan menujukan wayang kulit sebagai cara mengenal dan lebih cinta dengan budaya lokal kegiatan tersebut di selenggarakan di Sport Center Ubaya, Surabaya.
MOB 2025 kali ini bertajuk “Rumah, Cinta, Cerita: Turning the First Page” yang mencerminkan sebuah harapan agar Ubaya menjadi rumah kedua, tempat mahasiswa bertumbuh sekaligus berkontribusi aktif terhadap lingkungan sekitar. Rabu, (27/8/2025)
Rektor Ubaya, Dr. Benny Lianto, menjelaskan orientasi tidak cuman perkenalan, tetapi suatu cara membentuk karakter yang unggul, dari sini mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi dunia akademik dan sosial dengan bekal ilmu pengetahuan, pengalaman, nilai, dan karakter.
“Ubaya kampus multikultur dan bertabur prestasi kita bersama-sama menjadi keluarga besar Ubaya yang siap mengembangkan potensi, memperluas wawasan, dan meraih cita-cita,” ujarnya.
Lanjut Prof. Benny berharap mahasiswa tidak hanya meraih prestasi akademik, tapi mampu menumbuhkan kepedulian sosial serta membangun cerita baru sebagai bagian dari keluarga besar kampus swasta terkemuka di Surabaya.
Sementara itu, PIC Giant Puppet MOB Ubaya 2025, Emerentia Nataline Claribel mengatakan Masa Orientasi Bersama tahun ini mengenalkan budaya lokal seperti Menyusun puzzle bergambar wayang kulit.
“Mahasiswa Baru Ubaya akan menyusun delapan puzzle raksasa berbentuk giant puppet tokoh pewayangan yang diadaptasi dari budaya Jawa dibuat dalam 100 potongan puzzle yang disusun pada infraboard nanti masing-masing berukuran 2×2 meter,” tuturnya.
Emerentia mengukapkan pada tahun ini terdapat 1.700 mahasiswa baru, dimana mereka tidak semua dari Jawa jadi dengan mengenalkan wayang mahasiswa baru memiliki pengalaman dan pengetahuan baru tentang nilai-nilai luhur budaya wayang di Indonesia.
“Tokoh wayang tersebut cerminan dari tiap nilai Hastabrata seperti Batari Pertiwi, Batara Bayu, Batara Baruna, Batara Candra, Batara Surya, Batara Indra, Batara Brahma, dan Batara Kartika, dan sebagai simbol unsur alam yang diwakili oleh delapan dewa, dan setelah disusun mereka akan mempesentasikan wayang yang mereka buat” pungkas Emerentia.
Ia menambahkan mahasiswa baru Ubaya juga mengikuti ragam kegiatan, seperti kelas pengenalan tentang Ubaya bertajuk “Rooted in Values, United by Culture, Inspired by Vision” dan “Ubaya The First Chapter”, serta juga Green Movement yang mana melakukan aksi jalan santai sambil mengambil sampah serta sosialisasi pengelolaan sampah oleh bank sampah dan workshop Eco-Enzyme. [ren.wwn]


