Kota Malang, Bhirawa
Pemerintah Kota Malang resmi memulai proyek revitalisasi Alun-Alun Merdeka pada Senin (6/10) kemarin.
Ruang publik yang menjadi ikon di jantung kota ini akan ditata ulang secara menyeluruh melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Jatim senilai Rp5 miliar.
Sebagai tanda dimulainya proses pembenahan, seluruh kawasan alun-alun ditutup total menggunakan pagar kayu dan banner. Proyek ini direncanakan berlangsung selama 3,5 bulan dan ditargetkan rampung pada awal tahun 2026.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, menjelaskan bahwa pemasangan pagar telah dimulai sejak Minggu (5/10) lalu.
Selain itu, basecamp sementara bagi para pekerja juga mulai dibangun di sisi selatan alun-alun.
“Sudah mulai pemasangan pagar penutup menggunakan kayu dan banner. Penutupan ini berlangsung selama proses revitalisasi,” ujar Raymond, Rabu (8/10) kemarin.
Ia memperkirakan proses pemasangan pagar akan memakan waktu sekitar 8 hingga 9 hari hingga seluruh area tertutup sempurna. Setelah itu, pengerjaan akan difokuskan pada perbaikan air mancur, dilanjutkan pembangunan playground, dan penyediaan ruang laktasi bagi ibu menyusui.
“Tahapannya dimulai dari air mancur, baru playground dan fasilitas lainnya. Semua dikerjakan satu paket proyek, tidak parsial,” tambahnya.
Satu hal yang menjadi sorotan dalam proyek ini adalah penggunaan playground impor yang dijadwalkan tiba menjelang akhir pengerjaan.
Fasilitas bermain anak tersebut diharapkan memiliki standar internasional yang lebih aman dan nyaman.
“Alun-Alun Merdeka adalah ikon Kota Malang. Kami ingin revitalisasi ini tidak hanya indah secara visual, tetapi fungsional dan ramah bagi semua warga,” pungkas Raymond. [mut.gat]


