Ponorogo, Bhirawa.
Persoalan sampah yang telah menumpuk selama puluhan tahun kini mulai diurai oleh Bupati Sugiri Sancoko. Dengan diresmikannya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mrican, gunungan sampah segera bisa diproses.
Mantan Ketua DPR RI, Akbar Tandjung turut mengikuti acara peresmian TPST yang berlokasi di Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (10/08). Juga hadir para direktur perusahaan rekanan pengelola sampah dan Forkopimda Ponorogo.
Sampah yang menumpuk di Mrican ditengarai sejak tahun 1990an. Kini sampahnya telah menjadi gunung dan menjadi urgensi bagi Pemerintah untuk segera mencari solusi. Pemkab Ponorogo akhirnya menemukan solusinya melalui kolaborasi dengan pihak swasta.
“Kami berusaha keras untuk mencari solusi. Melalui kerja sama dengan beberapa perusahaan antara lain Resinergi, akhirnya tempat pengelolaan sampah terpadu ini bisa beroperasi,” kata Kang Bupati.
Walaupun TPST Mrican telah beroperasi, Kang Giri meminta agar masyarakat pro aktif dalam mengurai masalah sampah. Masalah itu adalah masalah bersama dan masyarakat bisa membantu misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Mesin TPST Mrican mampu mengolah sampah hingga 120 ton per hari. Kapasitas ini memadai untuk mengolah sampah dari 5 pasar besar di Ponorogo yang mencapai 90 ton per hari. Sisa kapasitas pengolahan akan dipakai untuk mengolah sampah yang telah menggunung.
“Untuk teknisnya, sampah organik akan diolah menjadi pupuk organik, sedangkan anorganik menjadi Refuse Derived Fuel atau RDF,” terang Gulang Winarno, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ponorogo.
RDF itu dijual ke pabrik – pabrik untuk bahan bakar. Salah satu yang menerima suplai RDF dari TPST Mrican adalah Indocemen Cirebon. Kang Giri memberangkatkan pengiriman RDF dengan truk berat. Ini menandai era baru dalam pengelolaan sampah di Ponorogo.[yan.ca]