Tegaskan TKA Tak Jadi Penentu Kelulusan, Tapi Validator Nilai Rapor
Dindik Jatim, Bhirawa
Gladi bersih Tes Kompetensi Akademik (TKA) berakhir, kemarin (30/10). Berdasarkan data BSKAP (Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan) Kemendikdasmen lebih dari 3,5 juta siswa dari jenjang SMA, SMK, dan MA siap mengikuti TKA yang digelar serentak mulai Senin (3/11) hingga Kamis (6/11).
Di Jawa Timur, TKA akan diikuti 390.186 siswa dari 4.323 satuan pendidikan di seluruh jenjang. Dengan rincian, 171.502 orang siswa SMA, 218.401 siswa SMK, 283 siswa SLB dan 16.326 orang yang mengikuti Paket C. Dari jumlah itu, sebanyak 4.177 satuan pendidikan akan menggelar TKA secara mandiri dan 146 satuan pendidikan lainnya akan menumpang di sekolah lain karena keterbatasan infrastruktur.
Sedangkan untuk modal pelaksaan satuan pendidikan di Jawa Timur yang akan mengikuti TKA dengan full online berjumlah 3.026 dan semi online sejumlah 1.297 lembaga.
Terkait kesiapan satuan pendidikan di Jawa Timur dalam pelaksanaan TKA, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai menyebut pihaknya telah meninjau beberapa sekolah selama gladi bersih TKA berlangsung. Aries mengaku dari hasil peninjauan selama gladi Jatim para siswa mengaku lebih siap untuk menghadapi TKA yang akan digelar pada Senin mendatang.
Kadindik kelahiran Makassar ini menyebut, terkait jaringan listrik pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN. Termasuk PLN akan menyiapkan opsi-opsi apabila terkendala cuaca yang berakibat pada ganggu listrik. Dibeberapa wilayah disebutkan Aries, PLN telah menyiapkan UPS atau genset cadangan apabila terjadi gangguan listrik yang tidak diinginkan.
“PLN juga memastikan bahwa mereka tetap menjamin listrik tetap aman selama TKA berlangsung. Termasuk jaringan internet juga tetap berjalan dengan baik karena semua diatur sistem lebih memudahkan untuk daerah-daerah terpencil dan terjauh seperti di kepulauan bisa mengggunakan sistem semionline,” tambahnya.
Meski bukan penentu kelulusan dan bersifat opsional, namun Aries menyebut TKA akan membantu sekolah dan siswa dalam memberikan informasi capaian akademik. Hasil TKA lanjut Aries, akan menjamin akses penyetaraan hasil belajar, mendorong peningkatan kualitas penilaian, dan memberikan masukan bagi peserta didik.
Lebih lanjut, hasil nilai TKA nantinya akan digunakan sebagai validator SNBP. Namun tidak mengganti instrumen atau kriteria dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) maupun Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
“Artinya nilai TKA akan digunakan sebagai validator nilai rapor yang diharapkan mendorong penilaian satuan pendidikan secara lebih objektif dalam SNBP. Selain itu, hasil nilai TKA juga diharapkan dapat melengkapi dan memperkuat objektifitas proses seleksi,” urainya.
Karenanya, Aries mewanti-wanti agar para siswa tidak meremehkan pelaksanaan TKA. Sebab, hasil TKA juga akan mempermudah siswa dalam mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru PTN. Apalagi, model soal TKA dari hasil gladi bersih didominasi soal literasi dan analisis.
“Soal-soal model seperti ini jika tidak biasa dibaca oleh siswa tidak dikerjakan dan dibahas secara berkala ini akan menyulitkan siswa. Karena materi literasi ini cukup memakan waktu. Jadi saya harap, siswa rutin mempelajari model soal-soal seperti ini agak hari Senin nanti mereka bisa mengerjakan dengan mudah,” tuturnya.
Aries juga menuturkan bahwa melalui pelaksanaan TKA akan membantu sekolah dalam mengukur tingkat pembelajaran yang dilakukan terutama pembelajaran wajib dan juga pilihan bagi muridnya. “Kita berharap bahwa nanti seperti dulu kita bisa tahu potensi anak-anak kita sampai dimana, di dalam menyerap ilmu di dalam proses pendidikan itu sendiri,” tuturnya. [ina.wwn]


