Surabaya, Bhirawa.
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono tinjau uji coba Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Gema 45 Surabaya. Uji coba ini dalam rangka persiapan program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Usai meninjau, Adhy mengungkapkan pihaknya butuh masukan dari para siswa. Menu makanan apa yang diminati. Termasuk soal protein, buah dan susu dalam satu paket MBG.
“Ini (makanan bergizi gratis) memang belum dimulai dari pusat. Sambil menunggu kebijakan, kami siapkan ini. Jika dibutuhkan kekurangan anggaran kita sudah cadangkan,” ujarnya, Selasa (19/11).
Pada ujicoba MBG tersebut, harga perpaket nasi sebesar Rp. 15 ribu ditambah satu kotak susu. Terkait penerapan program, Adhy menyebut pihaknya masih menunggu kebijakan. Namun, Terkait penganggaran MBG, ia mengaku tahun depan sudah teralokasikan.
“Ini lagi digodok SOP nya. Jangan sampai salah. Apakah nanti SD dulu atau SMP dulu dan kewenangan kita SMA/SMK dan SLB kita akan ikuti,” tuturnya.
Untuk kerjasama dengan ahli gizi dalam program MBG, Adhy memaparkan jika semua menu nantinya akan dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan terkait. Yang paling penting, imbuhnya adalah mekanisme program MBG. Salah satunya untuk pemberdayaan bagi UMKM. Misalnya kantin sekolah sebagai pemasok makanan mungkin akan di berdayakan untuk menu 4 sehat 5 sempurna.
“Masing-masing kita akan buat pola. Kan ada kantin juga memasok dengan murah, kita tambahkan. Bisa juga dengan orangtua (komite). Yang paling utama alokasi, mekanisme dan menu bergizi yang penting juga,” tegasnya.
Ditambahkan Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, dalam ujicoba pertama ini khusus dilakukan disekolah swasta.
Ia menyebut, uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui respon daerah terkait program pemerintah pusat. Karena ranahnya Pemprov SMA, SMK dan SLB, sehingga uji coba dilakukan di lingkungan tersebut.
Namun, bukan tidak mungkin uji coba nantinya akan dilakukan di jenjang SD, dan SMP atau sekolah lain.
Dari hasil ujicoba ini, lanjut Aries, akan dilakukan evaluasi nilai positif dan permasalahan terhadap MBG.
“Ada kendala kita catat dan positif kita catat. Sehingga di tahun 2025 saat penerapan nanti tidak ada kendala terhadap program MBG,” tandasnya.
Diakui Aries, tidak mudah melaksanakan program MBG. Banyak yang harus diperhitungkan secara detail mulai dengan menyiapkan kolaborasi dalam menyajikan paket makanan apakah dengan pihak ketiga. selain itu, diakuinya pihaknya belum mempunyai formulasi harga makanan buat para siswa.
“Kita coba berbagai tempat makanan dan lain-lain. Standartnya Rp. 15 ribu itu ada ayam telur sayur. Kemungkinan ada ditambahkan susu. Di Kota Batu, karena kita punya pertenak sapi, dan punya stok susu berlimpah kita tambahkan ke makanan bergizi. Kita serap susu dari peternakan dan kita bagikan. Sehingga KUD kita bisa survive ditengah krisis susu sapi kemaron. Nah, formulasi ini mungkin bisa dipertimbangkan nantinya,” pungkas dia. [Ina.wwn]