Suasana Debat Terbuka 1 paslon cawali- cawawali yang digelar KPU Kota Batu di Hotel Golden Tulip kota ini, Senin (21/10) malam.
Kota Batu,Bhirawa
Tiga pasangan calon (Paslon) calon walikota (cawali) dan calon wakil walikota (cawawali) Kota Batu saling membanggakan produk UMKM lokal. Hal ini dilakukan dengan mengenakan produk UMKM tersebut saat tampil dalam Debat Terbuka 1 yang digelar KPU Kota Batu di Hotel Golden Tulip kota ini, Senin (21/10) malam.
Dalam penampilannya, paslon nomor urut 1 Nurochman- Heli Suyanto (SAE) mengenakan udeng dan selendang produk UMKM. Kemudoan paslon nomor urut 2 Firhando Gumelar- Rudi (GuRu) juga mengenakan produk UMKM berupa jaket. “Jaket yang kita kenakan ini dibuat oleh UMKM dengan memanfaatkan limbah kain sisa produksi industri,” ujar Gumelar.
Tak ingin ketinggalan paslon Krisdayanti-Dewa (KriDa) juga mengenakan desain baju yang memanfaatkan produk kain batik khas Kota Batu. Seperti baju yang dikenakan Krisdayanti menggunakan kain batik yang diberi nama Sekar Jagad.
Di segmen awal debat, masing- masing paslon menyampaikan visi misinya dalam waktu 6 (enam) menit yang diberikan oleh moderator. Dan waktu ini dimanfaatkan paslon baik cawali maupun cawawali untuk saling mengisi saat memaparkan visi misi. Adapun tema yang diberikan KPU Kota Batu meliputi pariwisata, pertanian, agraria, dan lingkungan hidup.
Kemudian paparan awal ini dipertajam di segmen kedua dimana setiap paslon menerima pertanyaan yang diberikan oleh para panelis secara acak. Untuk itu setiap paslon harus mengambil kode soal yang ada di dalam Fish Bowl. Kemudian moderator membacakan soal sesuai kode soal yang diambil paslon tersebut.
“Masing-masing paslon akan mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan dalam waktu 2 menit 30 detik. Kemudian jawaban tersebut akan ditanggapi paslon lain dengan waktu 1 menit 30 detik, serta dijawab kembali oleh paslon yang mendapatkan pertanyaan dengan waktu 1 menit 30 detik,” jelas moderator kepada para paslon.
Pada segmen pertama pertanyaan yang diberikan kepada para paslon seputar kepariwisataan dan transportasi. Pada segmen kedua pertanyaan ingkungan hidup dan ekonomi kreatif, sedangkan segmen ketiga seputar seni budaya dan agraria.
Khusus segmen keempat, para paslon diberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab kepada paslon lain. Setiap paslon mendapat kesempatan bertanya maupun memberikan sanggahan dimana temanya sama dengan segmen pertama.
Paslon SAE memberikan pertanyaan seputar pengelolaan sampah kota dan APBD 2025 kepada paslon GuRu. Kemudian paslon GuRu memberikan pertanyaan seputar Ikon Apel Kota Batu kepada paslon KriDa. Dan giliarannya, paslon KriDa memberikan pertanyaaan kepada paslon SAE. Dalam kesempatan ini Krida menanyakan problematika Pasar Induk Among Tani yang dianggap sepi pengunjung. Kesempatan bertanya dan menjawab juga berlanjut pada debat segmen kelima.
Di segmen keenam atau terakhir, masing-masing paslon diberikan waktu untuk memberikan Closing Statement. Isinya merupakan rangkuman dari visi misi yang telah disampaikan dan juga harapan bagi para pemilih di Kota Batu. Kemudian debat yang berlangsung lebih dari tiga jam ini dengan suasana tetap nyaman dan penuh semangat persaudaraan.
Ketua KPU Kota Batu, Joko Heru Purwanto mengapresiasi semua paslon yang tetap menjunjung semangat persudaraan dalam menjalani debat. Mereka terlihat akrab walaupun sempat saling serang dalam upaya menunjukkan sebagai paslon terbaik.
Heru berharap debat ini bisa menjadi sarana bagi para pemilih untuk mengetahui visi misi paslon. “Setelah mengetahui secara langsung bagaimana masinf- masing paslon saling beradu gagasan, para pemilih dapat menentukan pilihannya melalui saat pelaksanaan Pilkada Serentak nanti,” harap Heru.(nas.hel)