28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Terapi Salat Bahagia Perkuat Keteladanan Guru Madrasah di Malang Raya


Malang, Bhirawa
Ratusan guru madrasah dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu menghadiri pelatihan Terapi Salat Bahagia yang diselenggarakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Agama melalui forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam.

Kepala MAN 2 Kota Malang, Syamsudin, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi juga pembinaan spiritual yang bertujuan membentuk guru sebagai teladan.

“Kami berharap guru-guru dapat menjadi uswah hasanah-teladan yang baik-bagi anak-anak kita. Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendampingi dan membimbing mereka di tengah arus teknologi yang begitu cepat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Terapi Shalat Bahagia ditujukan bagi seluruh sivitas akademika madrasah dan diharapkan dapat diimplementasikan secara bertahap di seluruh satuan pendidikan. “Kami ingin menanamkan kesadaran salat bukan karena keterpaksaan, melainkan karena kecintaan. Kalau cinta itu bisa menunggu, bukan menunda,” tambahnya.

Kabid Pendidikan Madrasah (Penma) Kemenag Kota Malang, H. A. Mughni, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang ditempatkan di Kota Malang. Ia menyampaikan terima kasih kepada Kepala MAN 2 dan seluruh guru yang telah menyiapkan kegiatan peningkatan kompetensi guru, khususnya di bidang keagamaan.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, guru-guru kita bisa menjadi uswah hasanah, tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dan mendampingi anak-anak kita yang saat ini sangat akrab dengan teknologi,” ujarnya.

Berita Terkait :  Balad Grup Siap Jalin MoU Sektor Bisnis Lobster dengan BUMN Negeri Tirai Bambu

Sementara itu, Kabid Penma Kanwil Kemenag Jawa Timur, Sugiyo, menekankan pentingnya pembentukan karakter siswa melalui peningkatan kualitas guru. “Anak-anak kita harus mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, kemudian menunaikan salat dengan baik. Dari situ karakter yang kuat akan tumbuh,” jelasnya.

Sugiyo juga mengapresiasi pemberdayaan guru melalui MGMP dan KKG yang dinilai mampu mengubah paradigma pembelajaran agama di madrasah. “Sekarang banyak orang non-muslim justru tertarik memeluk Islam. Maka, kita yang sejak lahir sudah Islam, seharusnya mampu menunjukkan keteladanan melalui praktik ibadah yang benar dan penuh kesadaran,” ungkapnya.

Kegiatan ini turut menghadirkan Prof. Ali Azis, pakar pendidikan dan spiritualitas. Kehadirannya diharapkan mampu menginspirasi para guru agar menjadikan nilai-nilai agama sebagai perilaku nyata, bukan sekadar pengetahuan.

“Rasulullah datang untuk menyempurnakan akhlak. Maka, guru agama harus menjadi panutan akhlak, bukan hanya pengajar teori,” tutur Sugiyo, menirukan pesan Prof. Ali Azis.

Lebih lanjut, Sugiyo menyampaikan bahwa program ini akan dikembangkan secara bertahap di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur melalui koordinasi dengan MGMP dan KKG.

“Guru yang sudah mendapat izin profesi wajib meningkatkan kapasitas dirinya. Salah satu cara memulainya adalah melalui kegiatan seperti ini,” tegasnya.

Kemenag Jawa Timur berkomitmen memperluas kegiatan Shalat Bahagia ke 38 kabupaten/kota di provinsi ini. Harapannya, program tersebut dapat menjadi gerakan spiritual nasional yang lahir dari Jawa Timur untuk Indonesia.

Berita Terkait :  Perhutani KPH Jombang Dukung Ketahanan Pangan

“Kami ingin Shalat Bahagia tidak berhenti di sini saja, tapi berkembang menjadi gerakan yang menumbuhkan kesadaran ibadah dan akhlak mulia di seluruh madrasah di Indonesia,” pungkas Sugiyo. [mut.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru