26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

TempeFast, Inovasi Mahasiswa KKN UMSurabaya Berbasis Tenaga Listrik


Surabaya, Bhirawa
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya menciptakan fermentor tempe berbasis tenaga listrik bernama “TempeFast”. Inovasi ini dirancang agar pelaku UMKM tidak lagi bergantung pada cuaca dan mampu menghasilkan tempe dengan kualitas yang lebih baik dalam waktu lebih singkat.

Ketua Tim KKN UMSurabaya, Tufail Ilham Mansiz mengungkapkan, pengembangan inovasi ini menjawab tantangan UMKM yang ada di Desa Jeruk Purut Gempol Pasuruan. Di mana desa tersebut cukup terkenal sebagai sentra produksi tempe. “Setelah kami melakukan pendampingan dalam KKN banyak yang kami temukan salah satunya proses pembuatan tempe yang masih banyak dilakukan secara tradisional,” ujar dia, Rabu (27/8).

Ia melanjutkan, dalam produksi tempe produsen sangat bergantung pada suhu dan kelembapan lingkungan, sehingga kualitas dan waktu fermentasi sering tidak konsisten. Selain itu, keterbatasan alat dan pengetahuan teknis juga menjadi kendala dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Lebih detail, Ilham menyebut TempeFast dilengkapi dengan pengatur suhu otomatis, sehingga proses fermentasi berlangsung lebih cepat dan stabil. Dengan suhu yang konsisten, tempe yang dihasilkan memiliki tekstur dan kualitas yang seragam.

“Selain mempercepat proses produksi, alat ini juga membantu pelaku UMKM menghemat tenaga karena tidak perlu mengontrol suhu secara manual. Produsen cukup memasukkan bahan tempe yang telah diberi ragi ke dalam wadah fermentor, kemudian sistem pemanas otomatis akan menjaga suhu sesuai standar fermentasi. Selama kurang lebih 12 jam, pengguna hanya perlu melakukan pengecekan sesekali untuk memastikan proses berjalan baik,” jabar dia.

Berita Terkait :  Paslon Nomor 2 Khofifah - Emil Ajak Masyarakat Terapkan Politik Santun

Menurutnya, manfaat dari TempeFast tidak hanya pada kecepatan dan kualitas, tetapi juga memberikan contoh bagaimana teknologi sederhana bisa diterapkan untuk usaha rumahan. Dengan demikian, para pelaku UMKM dapat lebih melek teknologi dan meningkatkan daya saing di tengah persaingan pasar.

“Kami berharap inovasi ini bisa menjadi solusi praktis bagi pelaku UMKM tempe di Desa Jeruk Purut. Dengan adanya TempeFast, proses produksi lebih efisien, kualitas tempe lebih terjamin, dan para pelaku usaha bisa lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Harapan kami, alat ini dapat meningkatkan daya saing UMKM di tengah persaingan pasar yang semakin ketat,” pungkas dia. [ina.wwn]

Berita Terkait

1 COMMENT

Leave a Reply to suherlan Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru