Jombang, Bhirawa.
Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang Sapi di Kabupaten Jombang menembus angka 536 kasus per tanggal 13 Januari 2025. Sehingga dewan meminta Pemkab Jombang secepatnya mengantisipasi agar kematian Sapi akibat PMK tidak semakin bertambah.
Data 536 kasus PKM ini bersumber dari data update yang ada di Dinas Peternakan Kabupaten Jombang. Secara rinci, data dari Dinas Peternakan Kabupaten Jombang itu menyebutkan, terdapat 536 Sapi di Jombang terserang PMK. Kemudian di antaranya, 23 mengalami kematian. Lalu 65 ekor dilakukan penyembelihan paksa, dan 193 ekor dinyatakan sembuh. Sehingga saat ini yang masih sakit sebanyak 254 ekor.
Ketua Komisi B Dewab Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Anas Burhani mengatakan, karana kasus PKM di Jombang dari hari ke hari terus ada peningkatan, maka pihaknya mendorong agar segera diantisipasi.
”Jangan sampai setiap hari kematian hewan karena kasus PMK ini terus berlanjut,” kata Anas Burhani, Senin (13/01).
Beberapa waktu yang lalu, kata Anas Burhani, dirinya mendengar Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang kehabisan stok vaksin. Maka jika Dinas Peternakan Kabupaten Jombang mengajukan anggaran untuk penanganan PMK ini, khususnya untuk pengadaan vaksin, pihaknya menyetujuinya. ”Kami akan mendorong agar segera direalisasikan,” tandasnya.
Namun yang terpenting kata Anas Burhani, kasus PMK setiap tahun selalu muncul. Mengapa tidak ada antisipasi, sehingga untuk anggaran mesti minta. ”Apakah tidak ada ploting anggaran untuk pengadaan vaksin di 2024 kemarin,” ujarnya dengan nada tanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Mochamad Saleh menjelaskan, pihaknya tengah mengajukan anggaran pengadaan vaksin melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) kepada Penjabat (Pj) Bupati Jombang. ”Sesuai kebutuhan,” katanya.
Saleh juga mengatakan, untuk penutupan pasar hewan di Kabupaten Jombang akibat adanya kasus PMK sendiri masih menunggu Surat Keputusan (SK) Bupati Jombang terkait KLB (Kejadian Luar Biasa). [rif.fen]