Bojonegoro, Bhirawa
Guna menjaga stabilitas harga pangan dan menekan laju inflasi, Perum Bulog Cabang Bojonegoro menggelontorkan sebanyak 90 ton beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Jawa Timur.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat, sekaligus sebagai upaya menekan laju inflasi, khususnya pada komoditas beras.
Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, menjelaskan bahwa penyaluran dilakukan di 60 titik yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban. Masing-masing titik mendapat alokasi 3 ton beras SPHP, dengan total distribusi mencapai 90 ton.
“Total dari 60 titik tersebar di tiga kabupaten itu sebanyak 90 ton beras dalam pelaksanaan GPM telah tersalurkan,” ungkap Ferdian, Rabu (24/9).
Selain beras, setiap titik GPM juga dilengkapi dengan 20 dus minyak goreng.
Ferdian menambahkan bahwa kegiatan ini akan berlangsung setiap hari hingga akhir tahun 2025, sebagai tindak lanjut dari hasil evaluasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kementerian Pertanian terkait masih kurang masifnya penyaluran beras SPHP di masyarakat.
GPM serentak ini juga melibatkan berbagai pihak, antara lain Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, serta aparat TNI dan Polri sebagai bagian dari sinergi dalam menjaga stabilitas pangan dan harga.
“Di beberapa daerah seperti Kabupaten Tuban, tingkat inflasi sudah mencapai 0,50 persen di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Kondisi serupa juga terjadi di Bojonegoro. Maka dari itu, penyaluran beras terus dilakukan agar harga tetap terkendali,” jelas Ferdian.
Melalui pelaksanaan GPM ini, Bulog Bojonegoro berharap kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi di tingkat daerah.
Masyarakat pun mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. Terpisah salah satu warga, Mujayanah, menyampaikan rasa syukurnya bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga miring.
“Saya bisa beli beras 5 kilogram dengan harga lebih murah dari pasar. Alhamdulillah sangat membantu, apalagi menjelang akhir bulan seperti ini,” katanya.[bas.ca]


