Surabaya, Bhirawa
PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Salah satu aksi nyata yaitu kegiatan Proklim (Program Kampung Iklim) yang digelar di bantaran Sungai Kalibokor, Kelurahan Ngagel, Kota Surabaya.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali, Handy Wihartady mengungkapkan melalui program TJSL, PLN berharap dapat memperluas manfaat kelistrikan pada sektor penanggulangan perubahan iklim. Berbagai program lingkungan akan dijalankan demi mencapai Net Zero Emission.
“Proklim ini adalah bagian dari visi besar kami mendukung pengurangan emisi karbon tingkat lokal. Dimulai dari hal sederhana, menanam pohon yang manfaatnya akan kita rasakan ke depan. Program Proklim Kalibokor juga mendukung perbaikan tata kelola air di bantaran sungai serta memperkuat infrastruktur hijau perkotaan,” terangnya, Rabu (25/6).
Selaras dengan tujuan dekarbonisasi nasional dan komitmen menuju net zero emission, PLN menggandeng berbagai stakeholders untuk terlibat aktif melakukan program penghijauan.
Terkhusus di sempadan jalan maupun bantaran sungai Kalibokor, para peserta menanam sebanyak 435 bibit pohon berkayu tabebuya, nangkadak, durian dan pohon produktif lainnya.
Langkah ini ditargetkan akan mengubah kawasan bantaran sungai yang nampak kotor dan tidak terawat menjadi bernilai estetik dalam beberapa waktu kedepan.
Persiapan kegiatan telah dimulai sejak bulan Mei 2025 dan puncaknya pada 5 Juni 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kegiatan ini mengangkat semangat kolaboratif, melibatkan berbagai elemen masyarakat, pemerintah daerah dan instansi lain, seperti Kelompok Tani Pucang Sewu Asri, Polsek Gubeng, Koramil Gubeng, Camat Gubeng, Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya serta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSADBM) Kota Surabaya.
Selain penanaman pohon dan penghijauan kawasan, kegiatan ini juga mencakup penguatan komunitas lokal dalam pengelolaan lingkungan berbasis partisipatif.
Kampung iklim diharapkan menjadi model edukatif bagi masyarakat sekitar dalam menghadapi dampak perubahan iklim, mulai dari banjir hingga polusi udara.
Pada kesempatan ini, PLN mewujudkan misinya menjalankan kegiatan yang berwawasan lingkungan dengan menggandeng Kelompok Usaha Tani Pucang Sewu Asri. “Kami telah lama berkeinginan mengubah daerah sempadan dan bantaran sungai Kalibokor tetapi membutuhkan dukungan dari berbagai pihak”, papar Luluk Sri Pangesti, Ketua Kelompok Usaha Tani Pucang Sewu Asri.
PLN berharap kegiatan ini bisa direplikasi di wilayah lain, sehingga memberi kontribusi berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, PLN membuktikan bahwa transisi energi bersih juga bisa dimulai dari ruang hidup masyarakat, di bantaran sungai, di tengah kota, bersama warga masyarakat sekitar. [riq.ca]


