Tata kelola pemerintahan Jatim dalam lima tahun terakhir terbukti keberhasilannya dengan mendapatkan penghargaan dari Presiden. Dimana Khofifah mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha yang membuktikan Khofifah adalah gubernur terbaik di Indonesia di tahun 2024.
Dengan 738 penghargaan yang diraih Pemprov Jatim di segala sektor ini, Khofifah-Emil siap untuk melanjutkan pembangunan dan kemajuan Jatim sebagai gerbang baru nusantara.
Di bidang pencegahan korupsi, monitoring center of prevention yang indikatornya ditentukan dan dinilai langsung oleh KPK, Jawa Timur mendapatkan skor 92. Angka ini lebih tinggi dari nasional yang mendapatkan skor 75.
Berikutnya dalam hal inovasi, di kepemimpinannya periode pertama, Khofifah bukan hanya mendorong penciptaan inovasi per dinas, tapi per unit. Setiap Januari mereka akan presentasi inovasi apa yang akan mereka siapkan itu sebelum masuk musrenbang sebelum masuk RKPD. Sehingga Kemendagri memberikan penghargaan sebagai provinsi paling inovatif di Indonesia.
Kemudian kaitan dengan kemiskinan ekstrem. Di tahun 2019, kemiskinan ekstrem di Jatim mencapai atau 4,4% setara 1,8 juta. Angka ini berhasil diturunkan Khofifah-Emil di periode pertama sehingga menjadi 0,66% setara 263 ribu per Maret 2024.
Berikutnya Khofifah juga memaparkan komitmennya untuk melaksanakan pemerintahan yang anti KKN dan bersih dari orang dalam. Ia menegaskan bahwa sejak menjabat sebagai Gubernur dan mendapat mandat dari warga masyarakat Jatim, Khofifah-Emil sudah mencanangkan CETTAR, yaitu cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntabel dan responsif sebagai tagline dan ruh tata kelola pemerintahan provinsi Jatim.
Awal menjabat sebagai gubernur Khofifah tancap gas dengan menerbitkan Pergub nomor 64 tahun 2019 tetang Pedoman Pembangunan dan Penetapan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tertanggal 1 Oktober 2019.