25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Tak Diimunisasi ,12 Anak di Sumenep Meninggal Akibat Campak


Sumenep, Bhirawa
Total jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit campak di Kabupaten Sumenep mencapai 12 anak. Data tersebut terungkap setelah Dinas Kesehatan P2KB Sumenep melakukan penelusuran ulang bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Unicef, dan WHO.

Kepala Dinas KesehatanP2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Achmad Syamsuri mengatakan, sebelumnya hanya diketahui ada empat kasus kematian yang tercatat dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Namun setelah dilakukan verifikasi lebih lanjut, ditemukan adanya keterlambatan pelaporan dari rumah sakit.

“Awalnya hanya empat kasus kematian sesuai laporan SKDR, dua lainnya masih suspek karena menunggu hasil laboratorium. Tapi setelah dicek ulang, ternyata total ada 12 anak yang meninggal,” kata Syamsuri, Rabu (20/08).

Menurut Syamsuri, adanya kekeliruan dalam pelaporan awal akibat keterlambatan input data dari pihak rumah sakit. Beberapa kasus bahkan tidak sempat tercatat karena tertutup oleh laporan penyakit lain.

“Beberapa laporan masuk lebih dari 24 jam setelah kejadian, bahkan ada yang terlewat. Ini yang membuat data awal tidak mencerminkan kondisi sebenarnya,” ujarnya.

Ia menyatakan, temuan tersebut menjadi pelajaran penting, terutama dalam penguatan sistem deteksi dini dan pelaporan.

“Berkat dukungan Unicef, WHO, dan Dinkes Jatim, kami berhasil mengidentifikasi seluruh kasus hingga totalnya menjadi 12 anak meninggal,” katanya.

Lebih lanjut ia menuturkan, sebagian besar anak yang meninggal dunia diketahui belum pernah mendapatkan imunisasi campak. Beberapa di antaranya bahkan sama sekali belum pernah diimunisasi atau disebut sebagai zero dose.

Berita Terkait :  Ketua DPRD Tegaskan Proyek Gedung Dewan Harus Selesai Sebelum Pelantikan

“Rata-rata korban meninggal tidak memiliki riwayat imunisasi campak. Bahkan ada yang belum pernah diimunisasi sama sekali,” tuturnya

Dinas Kesehatan mencatat, sejak Januari hingga pekan pertama Agustus 2025, terdapat 1.944 kasus campak di Sumenep. Dengan 12 kematian anak, situasi ini menunjukkan pentingnya percepatan cakupan imunisasi, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal.

“Ke depan kami akan terus berupaya untuk meningkatkan imunisasi bagi anak hingga tuntas,” tukasnya. [sul.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru